TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta--- Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) diharapkan mampu meningkatkan produksi dan ekonomi petambak garam garam rakyat. Ditjen PRL pun memberikan bantuan kepada petambak garam di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh untuk memulihkan ekonomi nasional dan usaha garam rakyat.
Bantuan senilai Rp 1,3 miliar diserahkan secara langsung oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang kepada tiga (3) kelompok petambak garam, pada Kamis (10/12) lalu. Bantuan yang disalurkan berupa rumah tunnel garam, penataan lahan pendukung rumah tunnel garam, dan sarana prasarana pendukung rumah tunnel.
Plt Dirjen PRL, TB Haeru Rahayu mengatakan, rumah tunnel garam merupakan salah satu metode produksi garam yang memanfaatkan teknologi rumah kaca kristalisasi garam. Penerapan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun termasuk dalam musim penghujan.
“ Produksi garam dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada dan menambahkan wadah tampungan dengan bantuan geoisolator dan penutup yang dirangkai seperti lorong atau disebut dengan tunnel,” kata TB Haeru, di Jakarta, Rabu (23/12).
TB Haeru mengatakan, kegiatan PUGaR juga disandingkan dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Sehingga, keegiatan PUGaR dilaksanakan secara padat karya menyerap tenaga lokal guna membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi covid-19.
“Ada 20 kabupaten/kota yang menjadi target untuk penyaluran bantuan usaha pegaraman ini,” ujarnya.
Program PUGaR yang diinisiasi Ditjen PRL bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat sekaligus mendukung pencapaian swasembada garam nasional.
Kegiatan PUGaR diarahkan pada pembangunan dan penguatan kelembagaan, serta menjadikan sentra bisnis garam rakyat sebagai mitra strategis.
Dikatakan, bantuan PUGaR di Pidie Jaya menghasilkan rumah tunnel sebanyak 80 unit beserta kelengkapannya yang terbagi di tiga (3) lokasi. Kelompok pertama yang mendapat bantuan adalah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Makmur Sejahtera yang berlokasi di Gampong Lancang, Kecamatan Bandar Baru. Kedua, Kelompok Pante Kutaran yang akan mengelola di Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu. Terakhir, Kelompok Pugar Baru yang bertempat di Gampong Peurade, Kecamatan Panteraja.
Kepala BPSPL Padang, Mudatstsir mengapresiasi kegiatan yang langsung dikerjakan oleh masyarakat. Dalam kegiatan tersebutm lebih kurang 105 orang bisa dilibatkan dalam pekerjaan 35 hari. Para pekerja berpartisipasi dalam rangkaian penataan lahan, pembangunan rumah tunnel hingga lengkap dengan sarana prasarana pendukungnya.
“ Kami sangat berterima kasih,” ujar Mudatstsir.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pante Kutaran, Azhar M mengatakan, kelompoknya bersemangat dalam memperoduksi garam di masa pemulihan ekonomi nasional ini. Ketua Kelompok Pugar Baru, Bukhari juga berharap kelompoknya bisa menghasilkan garam yang berkualitas.
“Kegiatan pembangunan rumah tunnel terintegrasi menjadi metode baru bagi kami dalam memproduksi garam. Kami ingin memproduksi garam lebih cepat dan berkualitas bagus,” papar Bukhari.