TABLOIDSINARTANI.COM, Bandung --- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong keberlanjutan ikan endemik, salah satunya komoditas Ikan Mas Majalaya di Bandung, Jawa Barat. Karenanya, Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) melakukan pelatihan budidaya ikan mas endemik ini pada masyarakat perikanan Majalaya.
Ikan Mas Majalaya merupakan salah satu varietas budidaya unggulan bagi masyarakat setempat yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
"Ikan Mas Majalaya dulu pernah menjadi idolanya pembudidaya ikan di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Kini saatnya kita dorong produktivitas ikan air tawar terutama bibit Ikan Mas Majalaya yang pernah menjadi favorit, sehingga nantinya hasil budidaya tercukupi dan pembudidaya dapat bersaing," ucap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedy Mulyadi.
Ikan Mas Majalaya memiliki beberapa keunggulan dibanding komoditas ikan mas lainnya. Komoditas ini memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis ikan mas lain. Jika dikonsumsi, ikan ini memiliki cita rasa yang gurih dan renyah. Ikan mas Majalaya juga mampu bertahan pada infeksi dari bakteri Aeromonas hydrophila.
Di sisi lain, keberadaan ikan tersebut semakin menurun akibat keterbatasanya lahan sehingga perlu dibudidayakan secara efisien. Untuk itu, Puslatluh KP turut menggelar kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Mas Majalaya di Kabupaten Bandung. Kegiatan ini diikuti sebanyak 100 peserta dari pelaku utama di wilayah Kabupaten Bandung.
Pelatihan yang dilaksanakan secara tatap muka ini, berlokasi di UPTD Balai Benih Ikan Kecamatan Ciparay. Pelatihan ini diinisiasi oleh Dedy yang turut hadir secara langsung di lokasi pelatihan. Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha perikanan budidaya warga Bandung.
Pelatihan ini disambut baik oleh Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung, Atep Dedi Kurnia. Ia berharap pelatihan ini menjadi titik balik bagi Kabupaten Bandung menjadi ladang produksi ikan mas Majalaya.
"Dulunya Kabupaten Bandung itu Segitiga Emas, namun pada tahun 2002 terjadi KHV atau Herpes sehingga budidaya mas Majalaya habis semua. Untuk itu, kami sangat antusias menerima program pelatihan dari KKP. Kegiatan ini juga baru pertama kalinya dilaksanakan setelah pandemi. Saya mengharapkan mudah-mudahan hasil dari pelatihan ini, dapat diaplikasikan di tempat masing-masing," tutupnya.