Ikan hias Indonesia miliki pangsa pasar cukup besar di dunia
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Pasar ikan hias yang semula dianggap sebagai industri kecil, kini telah menjadi industri besar dengan nilai miliaran dolar. Kombinasi antara keindahan ikan-ikan eksotis dan permintaan yang tinggi dari pasar global menjadikan industri ini semakin menarik bagi para pelaku bisnis dan penggemar ikan hias.
Industri ikan hias global telah mengalami pesatnya perkembangan dalam beberapa tahun terakhir, dan pesonanya semakin menggiurkan bagi para pecinta akuarium dan hobiis ikan hias di seluruh dunia.
Hal ini diakui oleh President of Ornamental Fish International (OFI), Shane Wilis yang disampaikan dalam event Nusantara Aquatic (Nusatic) 2023 yang digelar belum lama ini di ICE BSD.
Shane mencatat, lebih dari 1.000 spesies ikan air tawar yang diperjualbelikan seluruh exportir dunia, tak kurang dari 90 persennya berasal dari akuakultur. Kebanyakan ikan air tawar dibudidayakan di Asia, seperti Tiongkok, Singapura, Indonesia, dan India, juga di Florida, Amerika Serikat.
Sementara itu, Afrika dan Amerika Selatan menyumbangkan spesies ikan yang dibudidayakan maupun ditangkap secara liar. Sedangkan Jepang menjadi pusat keunggulan bagi ikan mas dan varietas Koi yang terkenal. Industri akuakultur hias tak hanya memproduksi beragam spesies ikan air tawar, tetapi juga berbagai ukuran dan varietas menarik, seperti morf warna, albino, sirip panjang, dan kerdil, di antara lainnya.
Tak hanya itu, tanaman air pun semakin populer dalam industri ini, menambah pesona dan keanekaragaman dalam hobi mempercantik akuarium. Seluruh fenomena ini menjadikan akuakultur hias sebagai bisnis besar yang penuh warna dan menarik!
"Tanaman air tawar kini semakin meraih popularitas di industri hobi akuarium. Pasar untuk tanaman yang dibudidayakan terus berkembang, terutama dengan tersedianya produk 'kultur jaringan' yang lebih mudah diakses. Semakin banyak orang yang memusatkan perhatian pada taman air dalam ruangan, dan dengan ketersediaan nutrisi yang lebih baik, permintaan atas tanaman air terus meningkat,” jelasnya.
Budidaya ikan hias laut memiliki sekitar 100 spesies ikan yang diproduksi di beberapa tambak yang relatif sedikit. Namun, Indonesia dan beberapa negara Kepulauan Pasifik seperti Filipina, Fiji, dan Vanuatu memiliki lebih dari 1.800 spesies ikan tangkapan liar.
Selain itu, semakin populer juga karang yang dibudidayakan, dengan 150 spesies yang telah disebar ke seluruh dunia, bahkan ada beberapa spesies yang dibudidayakan jauh dari laut.
Sementara itu, terdapat 720 spesies invertebrata yang tertangkap di alam liar, tetapi hanya sedikit dari mereka yang dijadikan objek budidaya. Secara pasar, industri ini masih didominasi oleh Amerika Utara dan Eropa, meskipun ada pertumbuhan pasar di negara berkembang seperti Brasil, China, dan India.
Diakuinya, memang jika dibandingkan dengan air tawar, budidaya ikan hias laut membutuhkan modal dan biaya operasional yang lebih tinggi, keahlian teknis yang lebih banyak, dan dengan potensi risiko yang lebih tinggi. Namun, faktor-faktor ini diimbangi dengan harga pasar yang lebih tinggi, terkadang ikan laut harganya 10 kali lipat dari harga spesies air tawar.
“Ikan hias laut memiliki nilai yang begitu mengagumkan, dengan harga mencapai lebih dari US$ 1.000 per kilo, jauh melampaui harga ikan konsumsi rata-rata yang hanya sekitar US$ 13,” tambahnya.