Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam wisuda Politeknik Kelautan dan Perikanan
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah merayakan momen bersejarah dalam Wisuda Nasional perdana pada hari Selasa (29/8), yang diselenggarakan dengan megah di Lapangan Timur Monumen Nasional, Jakarta Pusat. Tak kurang dari 1.999 orang wisudawan yang membanggakan, mewakili 11 satuan pendidikan tinggi dari 15 kampus unggulan di seluruh penjuru Nusantara, bersama-sama merayakan pencapaian mereka dalam acara yang dimeriahkan oleh kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Dalam panggung kebanggaan tersebut, sebanyak 968 individu telah hadir secara langsung, sementara 1.031 lainnya memilih untuk hadir secara daring. Mereka adalah sosok-sosok yang merangkul beragam bidang keahlian, menciptakan jalinan antara manusia dan laut. Kemampuan mereka meresap dalam pemanfaatan sumber daya perairan, kepiawaian menangkap ikan, kecakapan dalam permesinan dan mekanisasi perikanan, keahlian dalam mengolah hasil perikanan, serta pengetahuan dalam bidang akuakultur, pengelolaan sumber daya perairan, teknologi kelautan, konservasi, dan ekowisata bahari.
"Bagaimana pemerintah memberikan peran yang begitu besar untuk membuat bangsanya menjadi bangsa yang unggul melalui satuan pendidikan dengan biaya yang tidak sedikit. Pendidikan yang kalian dapatkan adalah pendidikan vokasi yang menjadikan orang-orang yang ahli dan profesional pada bidangnya, yang mengisi kemerdekaan ini untuk bisa berperan aktif, dan sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa Anda-Anda semua adalah profesional ke depan yang bisa bersaing dan berkompetisi tingkat dunia," ujar Menteri Trenggono, menjalarkan kata-kata inspiratif kepada para hadirin.
"Wisudawan dan taruna baru untuk terus belajar, agar di masa yang akan datang kita menguasai sektor budidaya yang berkelanjutan, tidak hanya bagaimana cara berbudidaya tapi sekaligus mampu menciptakan jenis-jenis pakan yang berkelanjutam dan menciptakan spesies-spesies perikanan budidaya yang memiliki nilai tambah yang tinggi. Itulah salah satu tujuan saudara dididik di sini tidak hanya menangkap ikan di laut tapi juga bagaimana pengembangan budidaya Indonesia dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan bisa menjadi champion atau juara di perikanan budidaya," lanjutnya, menyampaikan visi masa depan yang mencerahkan.
Tidak hanya sebagai penerima ijazah semata, para lulusan ini juga melengkapi diri dengan sertifikat-sertifikat kompetensi yang mengabadikan pengalaman mereka. Mereka dianugerahi Sertifikat Pelatihan Keselamatan Dasar, keahlian dalam navigasi dan teknik kapal penangkap ikan, penguasaan teknik penangkapan ikan, paham akan permesinan perikanan, pengelolaan budidaya ikan yang baik, manajemen mutu, teknik pembenihan ikan yang optimal, hingga penanganan risiko dan pengolahan hasil perikanan.
Menteri Trenggono juga tidak lupa menegaskan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) unggul adalah fondasi terpenting dalam meraih kesuksesan dalam program-program dan kebijakan ekonomi biru. Dengan tekad yang bulat, ia mengajak untuk menjadikan peningkatan dan pengembangan kualitas SDM sebagai misi utama.
"Kebijakan tinggi vokasi di KKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM unggul, yang tidak hanya memiliki integritas, produktivitas, dan inovasi, namun juga berbakat di tingkat global dalam bidang kelautan dan perikanan. Dengan penguatan karakter dan kedisiplinan, para lulusan diharapkan tidak hanya mampu menciptakan peluang usaha, tetapi juga meningkatkan daya saing produk-produk kita di pasar global. Mereka adalah garda terdepan dalam mewujudkan kemakmuran bagi Indonesia," ungkapnya dengan keyakinan.
"Sesuai arahannya, kami berupaya menerapkan standar pendidikan tinggi kelas dunia agar lulusan kami diakui di seluruh dunia. Pengakuan internasional ini akan memberi mereka kekuatan untuk merubah lingkungan, memberi manfaat, menciptakan kesempatan yang unggul, dan tampil sebagai pelaku utama yang terampil, andal, dan berkompeten," tambahnya, dengan harapan yang tinggi.
Radiarta, Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM), mengungkapkan dalam laporannya bahwa satuan pendidikan tinggi di bawah KKP telah melaksanakan berbagai program, termasuk Magister Terapan, Sarjana Terapan, Diploma III, dan Diploma I. Di saat ini, 8.291 individu tengah menjalani pendidikan di lingkup ini. Mayoritas dari mereka adalah potret keluarga-keluarga penopang sektor kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya, pengolah, pemasar ikan, dan petambak garam.
Para lulusan tidak hanya menerima ijazah, melainkan juga membawa pulang sertifikat-sertifikat kompetensi yang memperkuat kualifikasi mereka. Mulai dari Pelatihan Keselamatan Dasar, hingga keterampilan teknik penangkapan ikan, pembenihan ikan yang optimal, manajemen mutu, hingga analisis risiko dan pengolahan hasil perikanan.
"Semua ini mencerminkan komitmen kami di KKP, yang bekerja melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan, untuk mencetak lulusan vokasi yang siap berkontribusi di dunia kerja, baik di tingkat nasional maupun global. Melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan yang terintegrasi dalam program VOGA (Vocational Goes to Actors) dan SFV (Smart Fisheries Village), kami berupaya mewujudkan perubahan nyata," jelas Radiarta, penuh semangat.
Terbukti, para lulusan saat ini tidak sekadar menjadi angka di atas kertas, melainkan telah menjelma menjadi penggerak masyarakat yang mampu menciptakan dampak positif di sektor kelautan dan perikanan. Hingga saat ini, 11.678 lulusan Pendidikan Tinggi Vokasi Kelautan dan Perikanan telah memasuki dunia kerja, dengan 8.303 di antaranya (71,10%) berhasil meraih posisi di berbagai sektor, 210 (1,80%) menjadi Aparatur Sipil Negara, 981 (8,40%) melanjutkan ke lembaga pendidikan, 1.168 (8,70%) menjadi wirausaha, dan 1.016 (8,70%) terlibat di sektor lainnya.
Prestasi luar biasa ini diwakili oleh para lulusan dari berbagai institusi pendidikan di bawah naungan KKP. Mereka berasal dari Politeknik Ahli Usaha Perikanan (AUP) Kampus Utama Jakarta dengan jumlah 430 orang, Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) Sidoarjo dengan 152 orang, Politeknik KP Bitung dengan 131 orang, Politeknik KP Sorong dengan 86 orang, Politeknik KP Bone dengan 229 orang, Politeknik KP Karawang dengan 94 orang, Politeknik KP Kupang dengan 145 orang, Politeknik KP Pangandaran dengan 90 orang, Politeknik KP Dumai dengan 83 orang, Politeknik KP Jembrana dengan 87 orang, Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan Wakatobi dengan 48 orang, Politeknik AUP Kampus Aceh dengan 98 orang, serta kampus-kampus lain yang turut berkontribusi dalam menghasilkan generasi penerus yang unggul.