Sabtu, 14 September 2024


Melindungi Warisan Ikan Batak: Perjuangan Konservasi di Danau Toba

31 Agu 2023, 13:41 WIBEditor : Gesha

Ihan Batak atau ikan batak menjadi penghuni terakhir ikan endemik di Danau Toba | Sumber Foto:ISTIMEWA

TABLOIDSINARTANI.COM, Samosir --- Di balik gemerlap air biru Danau Toba yang memukau, terdapat cerita yang tak kalah menarik: perjuangan melindungi warisan ikan Batak yang tak hanya menjadi bagian penting dari ekosistem danau ini, tetapi juga mengungkapkan keragaman hayati yang mengagumkan.

Sejak zaman yang tak terhitung, suku Batak telah menjalin ikatan yang erat dengan spesies ikan asli yang memperkaya perairan indah Danau Toba. Di antara gemerlap air dan pesona alam, ikan Batak (Neolissochilus thienemannie) muncul sebagai pemeran utama dalam ritual suci dan upacara adat, juga menggugah selera melalui sajian kuliner tradisional yang menggoyang lidah.

Namun, bayang-bayang kerusakan ekosistem dan intrusi tak diundang seperti nila dan mujair merayap perlahan, menantang dominasi sang ikan legendaris. Semakin terpinggirkan, dan semakin langka. Kini, dalam dorongan untuk mempertahankan pewarisannya, ikan Batak dilindungi dengan ketat oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 Tahun 2021, menjadi sebuah tindakan nyata untuk melawan menghilangnya keberagaman.

"Sekarang, perluasan ikan non-asli ini mengakibatkan persaingan yang merugikan bagi ikan Batak," ungkap dengan bijak Sekar Larashati, seorang ahli ilmu Limnologi dan Sumberdaya Air dari BRIN. 

Menurut pandangannya, berkurangnya populasi ikan batak di kawasan indah Danau Toba bukanlah hal yang terjadi begitu saja. Ia mengidentifikasi beberapa faktor yang saling berperan, seperti menurunnya mutu air yang menjadi tempat hidup para ikan, tercemarnya perairan akibat masukan limbah pertanian yang semakin meresahkan, penangkapan ikan secara berlebihan yang menguras sumber daya, dan tak kalah pentingnya, penggunaan alat tangkap yang belum sepenuhnya ramah lingkungan.

Kisah yang mengemuka dari para nelayan di Bakkara, Humbang Hasundutan, seakan menjadi cerminan perubahan ini. Mereka dengan lugas mengakui bahwa ikan batak yang selama ini menjadi bagian tak terpisahkan dari daerah tangkapan mereka, kini semakin jarang dijumpai. Ironisnya, hanya ikan jenis nila serta jenis ikan kecil, yang asal-usulnya bukan dari perairan Danau Toba, yang masih berdiam di sana.

Pada tahun 2016, Tim Pusat Penelitian Limnologi dan Sumber Daya Air LIPI telah melakukan penelitian tentang keberadaan Ikan Batak di Sungai Bonan Dolok, Kabupaten Samosir, yang merupakan wilayah yang termasuk dalam Daerah Aliran Sungai Danau Toba.

Ketika melakukan penelitian tersebut, tim peneliti tidak berhasil menemukan jenis ikan N. thienemanni di lokasi tersebut. Menurut Sekar, anggota tim peneliti, orang-orang di sekitar area tersebut lebih mengenal ikan batak sebagai ikan jurung, yang secara sekilas memang memiliki kesamaan. Namun, jenis ikan batak dan genus ikan tor, yang sering disebut ikan jurung atau ikan dewa, memiliki perbedaan. Jenis tor lebih umum dijumpai di sungai-sungai di Sumatera.

Ikan batak, yang memiliki nama ilmiah N. thienemanni, memiliki ciri-ciri fisik berupa badan pipih berwarna perak yang memanjang, dengan 10 sisik di depan sirip punggung dan 26 sisik di sepanjang gurat sisi. Pada sisi moncong dan di bawah mata terdapat 10 baris pori-pori yang tidak teratur. Garis pada bagian belakang ikan ini hingga bibir bawah terputus di bagian tengah.

Ikan ini merupakan anggota famili Cyprinidae dan memiliki pola makan omnivora, serta hidup di sungai-sungai dengan aliran deras dan air yang jernih. Pada tahun 2020, IUCN Red List mengklasifikasikan Ikan N. thienemanni sebagai spesies yang terancam punah.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rachmad, Sihombing, dan Sabariyah pada tahun 2019, yang diterbitkan dalam jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan, ditemukan sejumlah 25 ekor ikan batak jantan dan 13 ekor betina dengan ukuran panjang berkisar antara 16 cm hingga 41,9 cm di tiga sungai yang berada di tiga kabupaten di Sumatera Utara. Temuan ini memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai populasi ikan batak di wilayah tersebut.

Lantas bagaimana upaya konservasinya?

Reporter : NATTASYA
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018