TABLOIDSINARTANI.COM -- KKP menghadirkan susu ikan sebagai menu makan bergizi gratis, namun hanya tersedia di daerah tertentu.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengonfirmasi bahwa susu ikan akan menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun, tidak semua wilayah akan menikmati menu ini. Trenggono menjelaskan bahwa susu ikan hanya akan menggantikan susu sapi di daerah tertentu, sesuai dengan kebiasaan konsumsi ikan masyarakat setempat.
"Ini kan sebagai substitusi, jadi ada yang dapat susu ikan, ada juga yang tetap susu sapi. Pemetaan sedang dilakukan," ungkapnya.
Menurutnya, wilayah Indonesia Timur, yang memiliki kebiasaan lebih sering mengonsumsi ikan, menjadi salah satu yang potensial untuk program ini.
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan bahwa pemetaan akan dilakukan untuk menentukan daerah-daerah yang akan mendapatkan susu ikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Di Indonesia Timur, susu ikan pasti disukai karena sudah dimodifikasi dengan berbagai rasa. Namun, bagi daerah yang terbiasa mengonsumsi susu sapi, perubahan ini mungkin akan sedikit berbeda," ujar Trenggono.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo, menjelaskan bahwa pemerintah kini sedang memperkenalkan produk ikan, termasuk susu ikan, ke dapur-dapur sentral yang disiapkan oleh Badan Gizi Nasional.
"Susu ikan memang akan dimasukkan ke dalam menu MBG. Dapur-dapur yang ada akan membeli produk ini, sesuai dengan kebutuhan masing-masing," tambah Budi.
Budi menegaskan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mengawasi kualitas dalam proses produksi susu ikan, mulai dari kebersihan pabrik, pemilihan bahan baku, hingga aspek sanitasi.
Ia optimis bahwa kapasitas produksi susu ikan yang ada saat ini akan mampu mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Saat ini kita terus mendorong, mempromosikan, dan memastikan bahwa standar tetap terjaga," ungkap Budi.
Saat ini, hanya ada satu pabrik pengolahan susu ikan yang terletak di Indramayu, namun kapasitas produksinya cukup besar, mencapai 30 ton per bulan.
Budi percaya bahwa dengan kapasitas tersebut, program MBG dapat terlayani dengan baik, dan berharap akan ada pabrik-pabrik baru yang dibangun untuk memperkuat produksi susu ikan di masa mendatang.