Minggu, 26 Januari 2025


Penuhi Permintaan Tinggi Produk Cat Fish, KKP Perkuat Sinergi Hulu-Hilir

04 Jan 2025, 15:44 WIBEditor : Gesha

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tingkatkan nilai tambah lele dan patin melalui kerja sama APCI dan APJI, wujudkan ekosistem bisnis hulu-hilir yang solid demi memenuhi permintaan tinggi dan mendukung program gizi nasional.

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tingkatkan nilai tambah lele dan patin melalui kerja sama APCI dan APJI, wujudkan ekosistem bisnis hulu-hilir yang solid demi memenuhi permintaan tinggi dan mendukung program gizi nasional.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan serapan dan nilai tambah produk cat fish (lele dan patin) di Indonesia melalui sinergi ekosistem usaha hulu dan hilir.

Langkah konkret diwujudkan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Asosiasi Pengusaha Cat Fish Indonesia (APCI) dan Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) pada akhir Desember 2024.

Menurut Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo, cat fish merupakan salah satu komoditas unggulan perikanan budidaya.

Data KKP mencatat produksi nasional lele mencapai 1,14 juta ton dan patin 348 ribu ton pada 2023, atau 27 persen dari total produksi perikanan budi daya di luar rumput laut. 

“Cat fish menjadi pilihan konsumsi rumah tangga dengan preferensi nasional sebesar 11,02 persen, berada di posisi ketiga setelah TCT (Tuna, Cakalang, Tongkol) dan Tilapia (Nila, Mujair),” ujar Budi.

Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP, Widya Rusyanto, menambahkan bahwa kolaborasi APCI dan APJI merupakan tindak lanjut dari seminar Cat Fish Day di Semarang pada November 2024.

Saat itu, APJI mengungkapkan tingginya permintaan produk cat fish untuk katering, khususnya dengan standar glazing yang lebih baik.

“Kami mendorong APCI memenuhi kebutuhan tersebut, sekaligus mendukung program Makan Bergizi melalui penggunaan produk olahan cat fish berkualitas tinggi,” kata Widya. 

Ketua Umum APCI, Susilo Hartoko, menjelaskan bahwa organisasinya telah menjangkau 20 provinsi dan siap mendukung program ini dengan pasokan berkualitas, bebas duri, dan berstandar tinggi.

Ke depan, APCI akan mengembangkan sentra gudang beku di lokasi strategis untuk memastikan distribusi produk berjalan optimal.

Sementara itu, Sekjen APJI, Ariguna Napitupulu, menyambut baik kolaborasi ini.

Menurutnya, APJI dengan 3.000 anggota yang tersebar di 30 provinsi, akan memperkenalkan cat fish sebagai bahan utama dapur Makan Bergizi.

Bahkan, para chef profesional, termasuk celebrity chef, akan diberdayakan untuk menciptakan resep cat fish yang sesuai selera masyarakat.

Sebagai bagian dari program, APJI juga bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melatih kepala dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengenai manfaat cat fish sebagai sumber protein yang sehat dan terjangkau.

Upaya ini ditegaskan pula oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang menekankan bahwa program ini selaras dengan pengembangan budi daya berbasis kearifan lokal dan potensi wilayah.

Hal ini mendukung program Makan Bergizi yang dirancang dengan memperhatikan kebutuhan gizi masyarakat serta keberlanjutan komoditas perikanan.

Dengan sinergi kuat antara APCI, APJI, dan KKP, cat fish berpotensi menjadi komoditas strategis yang mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha di sektor perikanan.

Reporter : Nattasya
Sumber : PDSPKP KKP
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018