Rabu, 11 Desember 2024


Sadar Wisata Desa, Dua Dosen Cantik Ini Petakan Potensi Desa

12 Jan 2021, 12:28 WIBEditor : Yulianto

Tia dan Rina saat memetakan potensi Desa Cipteuy | Sumber Foto:Echa

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Dua dosen komunikasi dari kampus yang berbeda, Tia Nurapriyanti, M.Ikom dari Universitas Buddhi Dharma Tangerang dan Rina Fitriana Patria, M.Ikom, dari Universitas Syahid Jakarta saling bersinergi. Keduanya memberikan pelatihan serta pemahaman tata kelola Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Desa Cipeteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Dalam kesempatan itu, Tia sapaan akrabnya mengatakan, adanya Pokdarwis Raksa Bumi di Desa Cepeteuy akan meningkatkan kualitas wisata desa, sehingga mampu meningkatkan sumber ekonomi masyarakat.

Namun demikian, kata Tia, tidak cukup dengan adanya Pokdarwis, tapi perlunya sinergi antar lembaga, terutama Pemerintah setempat untuk sama-sama membangun wisata desa.Nah. Jika ini dapat disinergikan maka ekowisata desa dapat membangkitkan perekonomian warga sekitar," kata wanita lulusan S2 Mercu Buana Jakarta ini.

Tia pun memberikan saran agar warga desa terus berinovasi. Dengan produksi kopi yang melimpah Tia menyarankan agar masyarakat mengembangkan produk serba kopi. Mislanya, bolu kopi dan segala kuliner berbau kopi, sehingga memunculkan kekhasan daerah tersebut.

“Jadi setiap orang jika mau kesana ingat dengan makanan yang bernuansa kopi. Kami juga menyarankan untuk membuat home stay. Semua nanti dikolola Pokdarwis yang ada di desa. Dengan demikian desa tersebut lebih banyak dikenal orang luar,” tuturnya.

 

Senada dengan itu, Rina Fitriana Patria mengatakan, bahwa dibentuknya Pokdarwis ini tentunya bisa menjadi leader dalam meningkatkan ekowisata berbasis alam dengan segala potensi yang ada. Namun, perlu ada tata kelola dan mampu berinovasi dari hasil alam.

Ia menggambarkan, apa yang ada di desa harus bisa dijadikan sebuah produk unggulan di dalam manajemen ekowisata ini. Dengan demikian, dapat menarik wisatawan untuk datang ke lokasi wisata yang telah dibentuk di desa ini.

“Jadi ekowisata tentunya perlu di kelola dengan baik dan melibatkan berbagai pihak. Baik itu Pemerintah Desa dan instansi terkait," kata Rina. Rina pun berharap, Pokdarwis yang ada harus mampu meningkatkan kompetensi, baik itu malalui pelatih-pelatihan atau sekolah kepariwisataan.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Raksa Bumi, Asep Anang mengapresiasi kujungan dari dosen yang ikut membantu dalam memberikan pemahaman apa itu Pokdarwis. Apalagi kemudian dosen membantu cara pengembangan ekowisata dan wisata lainya, agar bisa membangun ekonomi masyarakat di daerah.

"Kami ucapkan terima kasih, atas kehadiran ibu-ibu Dosen ini. Masukan yang di sampaikan, akan kami jadikan motivasi untuk segera merealisasikan ide-ide atau gagasan-gagasan yang telah disampaikan," ungkapnya.

Asep berharap Pokdarwis Raksa Bumi sesegera mungkin membangun ekowisata desa, sehingga dapat dinikmati masyarakat setempat dan masyarakat luas. Kami mohon doa dan dukungannya," imbuhnya.

Lebih lanjut Asep mengatakan, Pokdarwis di Desa Cipeuteuy dibentuk pada Juli 2020, sesuai SK yang dikeluarkan dari Desa. Kemudian untuk SK Kabupaten, saat ini sedang diproses Pokdarwis tingkat Kabupaten. “Insyaallah dalam waktu dekat ini akan segera terbit,” ujarnya.

Asep berharap dukungan Pemerintah Daerah agar bisa membantu dalam pembangunan ekowisata, khususnya di wilayah Desa Cipeteuy yang sedang digarap melalui Pokdarwis Desa. Apalagi lokasi wisata yang akan dikembangankan ini adalah pitu gerbang perbatasan antara Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. “Mudah-mudahan ketika kami kembangkan, salah satunya akan menjadi ikon Kabupaten Sukabumi," katanya.

Reporter : Echa
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018