Kegiatan pasa murah KWT Jala Agro II | Sumber Foto:BBPP Ketindan
TABLOIDSINARTANI.COM, Kota Makassar---Kenaikan harga komoditas pangan menjelang Ramadhan memang bukan hal baru seiring meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pokok. Bahan makanan dan makanan dalam bentuk jadi merupakan komponen yang paling bergejolak (volatile foods).
Untuk membantu masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Pasar Murah di halaman Kantor DKP Provinsi Sulawesi Selatan , akhir Maret lalu. Kegiatan gelar pangan murah ini berlangsung selama dua hari (29-30 Maret 2021).
Kepala DKP Sulsel Hj. Fitriani mengatakan, gelar pangan murah tersebut dilaksanakan untuk memberi kemudahan kepada warga dalam mendapatkan pangan berkualitas dengan harga murah. Kegiatan ini sengaja digelar akhir Maret untuk menyambut Ramadhan 1442 H yang akan dimulai pada 13 April 2021 nanti.
“Kami memahami bahwa setiap menjelang bulan Ramadhan, harga pangan cenderung meningkat. Kami melalui TTIC/ Pasar Mitra Tani Sulsel hadir untuk mengantisipasi hal itu. Kami menjual bahan pangan di bawah harga pasar,” kata Fitriani.
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan beberapa stakeholder yakni Dinas Ketahanan Pangan dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan, toko mitra, dan kelompok wanita tani (KWT). Dinas Ketahanan Pangan dari berbagai daerah memfasilitasi produsen pangan di daerah masing-masing sebagai pemasok pangan komoditi beras, cabe rawit, cabe besar, bawang merah, dan berbagai sayuran.
Toko mitra tani dilibatkan dalam memasok kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng, bawang putih, gula, telur, daging ayam, daging sapi, dan telur. Sedangkan KWT yang terlibat dalam gelar pangan murah adalah KWT Jala Agro II Dewa Ruci yang menyediakan berbagai olahan pangan serta beberapa sayuran hasil panen kebun KWT.
“KWT Jala Agro II Dewa Ruci menyediakan sayuran segar seperti pakcoy dan selada, ragam olahan yang disediakan berupa stik pakcoy, keripik bayam brazil, keripik kaktus bayam brazil, minuman herbal jahe dan sari kurma racikan KWT Dewa Ruci, serta kue kering,” tutur Hikmawati, Koordinator Penyuluh Kecamatan Wajo Kota Makassar.
Menurut Nurman, penyuluh pertanian yang mendampingi KWT Jala Agro II Dewa Ruci mengalami kendala dalam pemasaran produksi hasil kebun dan olahan pangan. “Selama ini kendala yang dihadapi dalam pembinaan kelompok adalah pemasaran produksi dari KWT. Melalui gelar pasar murah ini, KWT mendapatkan peluang dalam pemasaran produksinya karena masyarakat sangat antusias datang di pasar murah ini,“ kata Nurman.
Antusias dan semangat baru tengah dirasakan anggota KWT Jala Agro II Dewa Ruci dalam mengikuti kegiatan gelar pasar murah ini. “Alhamdulillah, KWT kami akan menjadi bagian dalam gelar pasar murah selama 1 bulan penuh di bulan Ramadhan nanti. Jadi kami membentuk strategi pembagian tim KWT dalam menghandle olahan pangan dan pengemasan sayuran segar hasil kebun KWT,” ujar Andi Siti selaku ketua KWT Jala Agro II Dewa Ruci.
Menteri Pertanian. Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, tanggung jawab penyediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian. Untuk itu, berbagai skenario atas kemungkinan yang akan terjadi harus dipersiapkan terlebih pada bulan Ramadhan dan lebaran. “Yang utama, kita harus memberikan jaminan ketersediaan 11 kebutuhan pangan dasar rakyat. Mulai dari beras, gula hingga minyak goreng,” tegas SYL.
Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian, TTIC juga memberi kemudahan masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok dengan sistem online melalui aplikasi Gojek. Hal ini jawaban atas anjuran pemerintah untuk menghindari kerumunan dan melakukan social/physical distance atau jaga jarak.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama. Masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa.
“Sudah waktunya petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tapi mampu menuju ke off farm, terutama pasca panen dan olahannya. Banyak yang bisa dikerjakan untuk menaikkan nilai pertanian, khususnya pasca panen,” tegas Dedi.
==
Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK: LANGGANAN TABLOID SINAR TANI. Atau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klik: myedisi.com/sinartani/