TABLOIDSINARTANI.COM, Malang---Tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes menjadi penyakit yang banyak dialami masyarakat Indonesia. Bahkan saat pandemi Covid-19, orang yang memiliki penyakit tersebut, termasuk sangat dikhawatirkan karena sebagai komorbid atau penyakit penyerta.
Ada berbagai cara untuk mengurangi penyakit tersebut. Salah satunya dengan banyak mengonsumsi belimbing. Cukup dua buah belimbing manis yang segar atau masih hijau dikonsumsi 2 kali sehari pagi dan sore, setelah makan.
Perlu diketahui banyak manfaat tanaman belimbing. Batang mengandung saponin, tanin, glucoside, kalsium oksalat, sulfur, asam format peroksidase. Sedangkan daunnya terdapat tanin, sulfur, asam format, peroksidase, kalsium oksalat, kalium sitrat. Sementara buahnya mengandung: protein, lemak, sukrosa, asam oksala,t asam sitrat, asam malat, mineral (kalsium, fosfor, besi) vitamin A, B dan C.
Dengan kandungan tersebut buah belimbing juga bisa dimanfaatkan sebagai herbal untuk mengobati batuk, demam, kencing manis, kolesterol tinggi, sakit tenggorokan, gusi berdarah, sariawan, gigi berlubang, jerawat, panu, tekanan darah tinggi, kelumpuhan, memperbaiki fungsi pencernaan, dan radang rectum.
Sementara akarnya untuk mengurangi ras sakit kepala dan rematik (nyeri persendian). Daunnya untuk mengobati demam, radang lambung, radang kulit bernanah (obat luar), dan bisul (obat luar). Batangnya untuk mencegah influenza, diare, kencing sedikit, luka terpukul, bisul, dan koreng. Bunganya untuk mengatasi malaria.
Efek farmakologi
Senyawa pektin di dalam buah bertugas mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus lalu mendorong proses pengeluarannya, sehingga belimbing bisa berfungsi sebagai penurun kolesterol. Kandungan vitamin C yang sangat tinggi membuat belimbing berperan sebagai antioksidan dan diperlukan untuk membentengi tubuh dari pengaruh buruk lingkungan.
Pengujian terhadap efek hipoglikemi dilakukan pada kelinci putih normal. Hasilnya menunjukkan buah belimbing manis mempunyai efek hipoglikemi (menurunkan gula darah) pada pemberian sari buah. Buah belimbing manis mengandung asam oksalat yang tinggi, sehingga penggunaan dalam jumlah besar dan dalam jangka waktu lama harus dihindari.
Belimbing manis memiliki nama latin Averrhoa carambola L. Para ahli taksonomi mengelompokkan tanaman ini kedalam famili Oxalidaceae. Belimbing manis adalah tanaman tahunan dengan tinggi bisa mencapai 12 meter, ciri dari tanaman ini memiliki batang berkayu, tegak, bercabang-cabang, dan berwarna coklat kotor.
Daun majemuk menyirip, bulat telur, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 1,5-7,5 cm, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau. Bunga majemuk merah keunguan, bentuk malai, dan terdapat pada ketiak daun, buah buni panjang 4-13 cm, masih muda hijau setelah tua kuning kehijauan, biji lanset, pipih, masih muda putih setelah tua coklat kehitaman, akar tunggang, bulat, dan berwarna kuning kecoklatan.