Bunga tanaman pule
TABLOIDSINARTANI.COM, Malang – Mungkin banyak yang tak familiar dengan tanaman pule. Pule memiliki nama latin Alstonia macrophylla Wall,ex G. Don. Para ahli taksonomi menggolongkan tanaman ini kedalam famili Apocynaceae.
Ciri dari tanaman ini adalah pohon dengan tinggi 20-50 meter. Batang tegak berkayu dengan percabangan simpodial dan berwarna putih kotor.
Daun tunggal tersebar, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal meruncing, pertulangan menyirip, permukaan mengkilap panjang 20-30 cm dan lebar 8-10 cm.
Bunga majemuk bentuk malai, berkelamin dua, terletak di ujung cabang, kelopak bentuk tabung, benang sari silindris, kepala sari bentuk ginjal, putik bentuk tabung, mahkota bentuk terompet. Buah bumbung, bentuk pita, dan berwarna putih kehijauan. Biji bulat kecil dan berwarna putih, akar tunggang dan berwarna coklat.
Kulit kayu mengandung alkaloid ditain. Daun mengandung pikrinin. Bunga pulai mengandung asam ursolat dan lupeol. Kulit kayu dapat digunakan untuk mengatasi demam, malaria, limfa membesar, batuk berdahak, diare, disentri, kurang nafsu makan, perut kembung, sakit perut, kolik, anemia, kencing manis (diabetes melitus), wasir, gangguan haid, bisul, tekanan darah tinggi (hipertensi), rematik akut. Daun untuk mempercepat pemasakan bisul dan pelancar ASI.
Hasil penelitian, infus kayu pule 10 persen dengan dosis 0,75; 1, 5; dan 3 mg/kg pada kelinci putih menunjukkan efek hipoglikemik. Diduga zat aktif triterpenoid yang berkhasiat menurunkan glukosa darah. Pemberian isolat kulit batang pule meningkatkan kadar insulin dan serum darah kelinci.
Selain itu, menunjukkan efek penghilang rasa sakit pada mencit putih dengan menggunakan metode Siegmund. Dapat menyebabkan gangguan reflek pada penggunaan lebih dari 9 g/kg, penggunaan berlebih atau dalam dosis besar dapat membahayakan jantung dan perut. Penggunaan tanaman ini dapat menurunkan tekanan darah tinggi yang diikuti dengan kenaikan tekanan darah.
Pule bisa untuk mengobati hipertensi. Caranya, seperempat jari atau 3 gram kulit batang pule, 10 gram daun kumis kucing, 10 gram daun poncosudo, 10 gram daun meniran dan satu buah Ketapang. Siapkan juga 20 gram gula aren dan 3 gelas air.
Menurut Herbalist Wahyu Suprapto, semua bahan dicuci dan dipotong-potong seperlunya rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin saring dan dibagi 3, minum sehari sekali masing-masing 1/3 bagian.
Sedangkan untuk kencing manis. Bahannya, 3-4 gram kulit batang pule, 3 gelas air. Cuci kulit batang pule lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Setelah dingin saring dan minum 2 kali sehari setengah jam sebelum makan, tambahkan satu sendok madu.