TABLOIDSINARTANI.COM, Malang--- Siapa yang tak kenal dengan seledri. Daun seledri kerap disuguhkan dalam lalapan dan menjadi bagian dalam masakan sayur sop.
Umumnya tanaman ini digunakan sebagai pelengkap berbagai masakan. Herbalis, Wahyu Suprapto mengingatkan, tanaman ini tidak boleh diberikan kepada wanita hamil, karena terpenoid minyak atsiri dapat menyebabkan kontraksi uterus.
Selain itu, tidak boleh diberikan pada penderita infeksi ginjal karena minyak atsiri mengiritasi ginjal. “Dapat menimbulkan efek alergi dan inflamasi pada ginjal karena iritasi epitel,” ujarnya.
Seledri mengandung flavonoid, saponin, tannin, minyak atsiri, karbohidrat, serat, magnesium, vitamin A, tiamin dan nikotinamid. Akar mengandung asparagin, zat pati, lender, minyak atsiri, pentosan, glutamin, dan tirosin. Biji mengandung apiin, apigenin dan alkaloid.
Ternyata seledri berkhasiat sebagai penurun tekanan darah tinggi, sakit kepala, bengkak, masuk angin, mual kolik, diare, rematik, asam urat, bronchitis, batuk, mata kering, tidak nafsu makan, gangguan menstruasi dan penyubur.
Akar untuk tekanan darah tinggi, kolesterol, air seni mengandung lemak. Biji berkhasiat sebagai penurun asam urat, bronchitis, asma, penyakit hati dan limpa, dan sakit perut setelah melahirkan.
Pemberian ekstrak seledri dengan cara perasaan menunjukkan penurunan tekanan darah kucing. Pemberian infusa daun seledri dengan kadar 10 persen sebanyak 5 ml/kg memberikan efek menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Ekstrak etanol herba dan akar sedih menunjukkan aktivitas penghambatan enzim yang mempunyai asam urat sampai 50 persen. Pemberian ekstrak etanol daun seledri pada tikus jantan dengan dosis 25 mg dan 50 mg/200 gram menunjukkan efek menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah secara bermakna.
Mengobati Hipertensi dan Asam Urat
Untuk mengobati hipertensi, siapkan 100 gram daun seledri dan satu cangkir air. Caranya, tumbuk daun seledri yang sudah dicuci, tambahkan 1 cangkir air lalu peras dan saring. Tim sampai mendidih, setelah dingin dibagi dua untuk diminum pagi dan sore.
Bisa juga dengan cara lain. Sediakan 16 batang seledri utuh dan satu gelas air. Daun seledri dicuci dan dipotong-potong kasar, lalu rebus dengan 2 gelas air hingga tersisa satu setengah gelas. Ssetelah dingin airnya diminum dan seledri dimakan.
Lakukan dua kali sehari masing-masing setengahnya, tambah 1 cangkir air lalu peras dan saring. Tim sampai mendidih, setelah dingin dibagi dua untuk diminum pagi dan sore hari.
Sedangkan untuk rematik dan asam urat , siapkan 30-40 lembar daun seledri. Daun seledri disiram dengan air panas, lalu dimakan sebagai lalap lakukan 2 kali sehari.
Bisa juga dengan menyediakan dua sendok makan biji seledri dan dua liter air. Biji seledri direbus dengan 2 liter air selama 3 jam. Air rebusannya diminum selagi panas sebanyak 1 cangkir sehari 3-4 hari, setelah dibagi sudah dingin dibagi 2 untuk diminum pagi dan sore.
Ciri dari tanaman seledri adalah tanaman herba semusim. Daun majemuk menyirip, ganjil, berbentuk lekuk tangan, warna hijau atau hijau keputihan, tepi bergerigi dengan panjang 2-2,75 cm dan lebar 2-5 cm.
Batang bersegi, tidak berkayu, beralur, beruas, dan bercabang tegak dengan warna hijau pucat. Bunga majemuk berbentuk paying, tangkai kelopak, benang sari berjumlah 5, berlepasan, berseling dengan mahkota, dan ujung runcing.
Buah kotak berbentuk kerucut dengan panjang 1-1,5 mm berwarna hijau kekuningan. Akar tunggal berwarna putih kotor.