TABLOIDSINARTANI.COM, Samarinda --- Puluhan anak anak Usia Dini terlihat mengunjungi Taman Agroinovasi Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur. Kamis-Jumat (22-23 Desember 2022).
Mengasah kecerdasan anak dengan belajar di alam terbuka sangat penting dilakukan agar anak-anak dapat mengenal lingkungannya, salah satunya dunia pertanian.
Karena itu, anak-anak usia dini dari Pondok Pesantren Rutaba Hafidzah Qur’ani Kota Samarinda sebanyak 22 orang dan Pondok Pesantren Ashabul Qur’an Al Fajar sebanyak 15 orang, Kota Samarinda ke Taman Agroinovasi, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Timur.
Kunjungan edukasi anak usia dini tersebut untuk belajar serta mengenal cara mengelola pertanian di Taman Agro Inovasi. Seperti mengenal beberapa jenis tanaman hortikultura (sayuran dan buah-buahan) dengan teknik tanya jawab dan mengenalkan buku-buku bacaan pertanian di perpustakaan untuk meningkatkan literasi anak-anak.
Selain mempelajari cara menanam serta mengenal berbagai jenis tanaman dan sayuran, di Taman Agro Inovasi, anak anak juga diajak untuk mengenal alat-alat mesin pertanian (traktor) dan anak-anak ikut naik traktor tersebut.
Kepala Sekolah PAUD Rutaba Hafidzah Qur’ani Apt. Indah Putriani menyatakan sangat berterima kasih dapat kesempatan untuk belajar secara langsung di Taman Agroinovasi Pertanian BSIP Kalimantan Timur tentang budidaya tanaman pangan dan hortikultura serta hidroponik sayuran, para guru berharap jika diijinkan kedepan akan diagendakan kunjungan setiap tahun ke BSIP Kalimantan Timur.
Pendamping dari BSIP Kaltim, Rosdina Napitupulu, S.P pun menyambut dengan baik ajakan tersebut. "Kami dengan senang hati bisa berbagi ilmu pertanian kepada anak-anak usia dini, dan anak-anak juga terlihat sangat antusias untuk mengenal pertanian," tuturnya.
Diakui Rosdina, pengenalan dan edukasi pertanian memang sebaiknya diterapkan sejak dini, sehingga memunculkan kecintaan anak-anak terhadap pertanian, mengingat mereka adalah generasi penerus pembangunan pertanian dengan tujuan untuk membentuk karakter pada anak-anak mulai dari kedisiplinan, kesabaran, bahkan kerja keras.
Upaya yang dilakukan BSIP ini juga sejalan dengan misi dan visi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian untuk meregenerasi petani-petani yang sudah lanjut usia kepada generasi muda (milenial) agar kesinambungan pertanian di Indonesia dapat berjalan dengan baik.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga sejalan dengan program Pertanian Masuk Sekolah (TANI MAS) yang dirintis oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai upaya meningkatkan ketertarikan anak-anak usia dini terhadap sektor pertanian.
Untuk diketahui, Program TANI MAS merupakan kegiatan budidaya pertanian yang dilaksanakan oleh siswa dan guru di lingkungan sekolah. Program tersebut bertujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang budidaya pertanian, menumbuhkan semangat siswa menjadi agripreneur serta meningkatkan ketersediaan dan akses pangan.