Penimbangan berat badan balita diPosyandu | Sumber Foto:Kemenkes
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Meskipun Indonesia kaya akan keanekaragaman buah dan sayur, kenyataannya 96,7 persen warganya kurang mengonsumsinya sekaligus membuka pintu lebar bagi tingginya kasus obesitas di usia muda. Jika tidak segera mengubah pola hidup, mimpi mencapai generasi emas pada 2045 akan menjadi semakin kabur.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menyoroti temuan dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mengungkapkan bahwa 96,7 persen penduduk Indonesia memiliki kekurangan dalam konsumsi sayur dan buah.
Dalam pandangannya, jika tidak ada perubahan segera dalam pola hidup yang sehat, impian Indonesia untuk menjadi generasi emas pada tahun 2045 akan menjadi semakin sulit untuk direalisasikan.
Dalam laporan SKI juga terungkap kasus obesitas sentral yang cukup tinggi pada rentang usia 15 hingga 24 tahun, mencapai angka 8,3 hingga 9,2 persen pada pria dan 23,4 hingga 24,7 persen pada wanita.
Perlu dicatat, obesitas sentral menandakan kelebihan lemak di daerah perut, yang bisa diamati dari lingkar perut mereka. Lingkar perut laki-laki yang melampaui 90 sentimeter dan perempuan yang melampaui 80 sentimeter sebaiknya menjadi peringatan.
Rerie menyampaikan keprihatinan terhadap tren yang tak kalah mengkhawatirkan, yakni tingginya prevalensi stunting di Indonesia yang hanya mengalami penurunan tipis dari 21,6 persen pada tahun 2022 menjadi 21,5 persen.
"Kondisi dasar kesehatan dan status gizi yang masih belum memuaskan ini harus menjadi fokus utama bagi semua pihak, baik di tingkat pusat maupun daerah," ungkapnya.
Di sisi lain, Rerie menekankan pentingnya setiap rumah tangga memahami dan menerapkan pola hidup sehat serta pola makan yang seimbang untuk setiap anggota keluarga.
Menurut dia, kebiasaan menerapkan pola hidup sehat harus menjadi kesadaran masyarakat dan gerakan bersama sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia (SDM) nasional yang tangguh dan berdaya saing di masa depan.
"Kita tidak boleh mengabaikan risiko bahwa impian Indonesia Emas 2045, termasuk menghasilkan generasi yang unggul dan kompetitif, dapat terancam jika kondisi kesehatan terus memburuk," tegasnya.