Rabu, 11 Desember 2024


Melindungi Hewan dan Pemiliknya, PSIPKH Kementan Laksanakan Vaksinasi Rabies Gratis

28 Sep 2024, 12:40 WIBEditor : Gesha

Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PSIPKH) Kementan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor menggelar vaksinasi rabies gratis di Bogor, | Sumber Foto:Sinar Tani

TABLOIDSINARTANI.COM -- Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PSIPKH) Kementan bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor menggelar vaksinasi rabies gratis di Bogor, melindungi hewan kesayangan seperti anjing, kucing, hingga musang sekaligus menjaga kesehatan pemiliknya dari ancaman rabies yang mematikan.

Memperingati Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day), Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PSIPKH) bersama Kementerian Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor menggelar program Vaksinasi Rabies Gratis untuk hewan peliharaan.

Kegiatan ini juga melibatkan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat II dan Jurusan Paramedik Veteriner, Sekolah Vokasi IPB, yang berlangsung pada Sabtu, 28 September 2024.

Kegiatan ini menyasar hewan kesayangan seperti anjing, kucing, hingga musang. Mereka, yang sehari-hari menjadi sahabat setia di rumah, hari itu mendapatkan perisai melawan rabies—sebuah penyakit yang mungkin sering dianggap sepele, namun mematikan.

Kepala PSIPKH, drh. Agus Susanto, dengan tegas menyampaikan bahwa rabies adalah ancaman nyata baik bagi hewan maupun manusia. Ia menekankan bahwa vaksinasi adalah langkah penting dalam mencegah penyakit ini.

"Rabies menyerang sistem saraf pusat, baik pada hewan maupun manusia. Vaksinasi menjadi usaha manusia untuk menghindari rabies, melindungi hewan sekaligus pemiliknya," ujarnya.

Tak berhenti di situ, drh. Agus juga berharap agar di Bogor tidak muncul kasus rabies dan mengingatkan bahwa penyakit ini memiliki dampak langsung pada saraf pusat yang bisa berakibat fatal.

"Rabies mungkin tampak seperti ancaman yang jauh dari keseharian kita, tetapi dengan satu gigitan, segalanya bisa berubah. Oleh karena itu, vaksinasi gratis ini menjadi bentuk nyata dari perlindungan kecil yang bisa menghindarkan kita dari bahaya besar. Bagaimanapun, lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan?," sebutnya.

Meski hingga saat ini Kota Bogor diklaim bebas rabies, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, mengingatkan bahwa kewaspadaan tetap harus dijaga.

Ia menegaskan pentingnya upaya berkelanjutan dalam menjaga kesehatan hewan peliharaan, terutama yang berkaitan dengan zoonosis seperti rabies.

"Kita tegaskan kembali untuk mencegah dan mengendalikan kasus rabies di Nusantara. Kesehatan hewan sangat penting, apalagi penyakit yang berkaitan dengan manusia," tegas Chusnul Rozaqi.

Dalam skala nasional, rabies masih menjadi ancaman yang serius. Menurut data yang disampaikan Ketua PDHI Jabar II, Drh. R. Soenarti Daroendio, M.Si, MARS, pada periode Januari hingga Juli 2024, 71 orang Indonesia meninggal akibat rabies, dengan Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi yang paling terdampak.

"Breaking the boundaries of rabies, penyakit ini tidak hanya ditularkan antar hewan, tetapi juga berkaitan dengan pemilik hewan dan manusia di sekitarnya," ujar Drh. Soenarti.

Karenanya, kegiatan vaksinasi ini juga sekaligus menjadi momen penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai zoonosis dan pencegahan rabies.

Drh. Patriantariksina Randusari, Medik Veteriner Ahli Madya, menjelaskan bahwa vaksinasi ini menargetkan 200 ekor hewan, dengan 500 dosis vaksin yang telah disiapkan. Dalam pelaksanaannya, 222 ekor kucing, 7 musang, dan 50 anjing dari Kota Bogor dan sekitarnya ditargetkan divaksinasi.

"Vaksinasi rabies bukan sekadar perlindungan bagi hewan, tetapi juga langkah penting untuk menjaga kesehatan pemiliknya dan masyarakat sekitar," ungkap drh. Patriantariksina.

Sebagai bagian dari pelaksanaan vaksinasi, 10 mahasiswa Jurusan Paramedik Veteriner IPB juga diterjunkan.

Ketua Program Studi Paramedik Veteriner, Drh. Henny Endah Anggraeni, M.Sc., menyatakan bahwa pengalaman ini memberikan pelajaran berharga bagi para mahasiswa.

"Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan berharga untuk berhadapan langsung dengan masyarakat dan mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di bidang kesehatan hewan," jelasnya.

Tak hanya vaksinasi, PSIPKH juga mengadakan edukasi terkait bahaya rabies serta cara-cara pencegahannya.

Selain itu, kerjasama antara PSIPKH dan DKPP Kota Bogor semakin diperkuat dengan perjanjian kerjasama dalam berbagai kegiatan terkait kesehatan hewan, termasuk vaksinasi dan bursa hewan kurban.

Reporter : Nattasya
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018