TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Jaman now apa saja bisa dipalsukan, tak terkecuali dengan susu. Karenanya, Anda harus waspada dan selalu mengecek kondisi susu yang dibeli terutama susu segar.

Ada beberapa jenis pemalsuan susu yaitu dengan penambahan bahan atau cairan seperti air, skim milk dan santan.

Pertama yaitu pemalsuan susu dengan penambahan air. Cara ini merupakan yang paling sederhana.

Konsistensi susunya akan lebih encer, warnanya pun berubah menjadi kebiruan dan berat jenisnya turun yaitu kurang dari 1.0250 g/ml. Dengan menambahkan air pada susu ini maka akan menurunkan lemak, protein dan kandungan bahan keringnya.

Kedua yaitu dengan penambahan skim milk. Pemalsuan ini akan menurunkan kadar lemak, berat jenisnya naik dan kadar bahan kering akan naik pula.

Cara ketiga yaitu dengan penambahan santan. Susu yang ditambah santan warnanya akan berubah menjadi lebih kuning, susunya akan berbau santan.

Apabila dilihat dengan mikroskop maka akan terlihat butiran lemak nabati yang ukurannya lebih besar dari lemak hewan.

Padahal, menurut informasi dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan, susu mentah (Raw Milk) adalah susu yang diperah dari ambing sapi sehat tanpa dikurangi atau ditambah apapun dan belum diberlakukan apapun kecuali pendinginan. 

Ciri-ciri susu mentah (segar) yang baik yaitu warna putih kekuningan, tidak ada bagian yang terpisah (homogen), bau yang tidak menyimpang yaitu tidak berbau asam, amis dan kandang.

Selanjutnya yaitu konsistensinya tidak encer, bersih dari kotoran dan susu dalam kondisi dingin pada suhu 4 derajat sampai 10 derajat celcius.

Penyimpanan

Jika konsumen sudah mendapatkan susu segar yang berkualitas, kini saatnya untuk tips penanganan dan penyimpanannya agar kualitas susu dapat tetap terjaga.

Pertama, susu mentah yang diterima harus segera dipanaskan sampai mendidih.

Kemudian susu yang sudah dipanaskan bila tidak langsung dikonsumsi harus disimpan dalam lemari pendingin maksimum 2 hari.

Terakhir yaitu susu yang sudah menunjukkan perubahan fisik seperti bau, pecah, menggumpal, berlendir dan berubah warna tidak boleh dikonsumsi.