Kamis, 01 Mei 2025


Belajar Urban Farming Lewat Sekolah Berkebun Jalan-Jalan Semarang

30 Mei 2022, 14:59 WIBEditor : Herman

Belajar Urban Farming Lewat Sekolah Berkebun Jalan-Jalan

TABLOIDSINARTANI.COM, Ungaran --- Semangat berkebun Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok belajar “Srikandi” kembali mengeliat. Lewat materi yang disampaikan instruktur Sekolah Berkebun Jalan-jalan, ibu-ibu kelompok belajar “Srikandi” menimba ilmu berkebun organik di perkotaan.

Urban farming yang berarti bercocok tanam di lingkungan rumah perkotaan dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat kota untuk menjalani gaya hidup sehat. Hasil panen dari urban farming lebih menyehatkan lantaran sepenuhnya menerapkan sistem penanaman organik, yang tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintesis.

Urban farming juga mengatasi masalah lahan pertanian, yang tentu saja tidak dimiliki masyarakat kota. Karena urban farming dapat di buat di teras rumah, di balkon, di lantai atas atau di tembok-tembok gang.

Sekolah Berkebun yang dipandu Kemal Abdul Aziz, seorang relawan Urban Farming dari Kota Semarang, berhasil memancing kendala yang dialami ibu-ibu ketika mencoba menanam sayur di pot atau di pekarangan. Kendala tersebut antara lain tanaman yang kuntet, tetiba mati, diserang hama kutu, daun mengering, tidak mau berbuah dan lainnya.

Menurut Kemal kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan menerapkan cara-cara berkebun organik yang benar :

Pemilihan benih atau bibit yang berkualitas. Benih atau bibit yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh sehat dan subur. Sebaliknya benih atau bibit asalan dapat menghasilkan tanaman yang sulit bertumbuh atau bahkan mati.

Memakai media tanam yang tepat dapat menyuburkan tanaman. Media untuk sayuran dianjurkan campuran tanah subur, arang sekam dan pupuk kandang yang telah matang, 1 : 1 : 1. Untuk buah-buahan komposisi sama hanya arang sekam diganti sekam kering.

Pemupukan menggunakan pupuk organik asal limbah. Disamping murah, pupuk organik ini aman bagi kesehatan tubuh. Pupuk hara makro yang sangat dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen (N), Phosphat (P) dan Kalium (K). Unsur hara Nitrogen dapat diperoleh dari limbah darah ternak potong. Bahan tersebut dilarutkan dalam air, lalu disaring sebelum disiramkan ke tanaman.

Unsur hara Phospat dapat diperoleh dari limbah air cucian beras (leri). Yang perlu diingat air cucian beras tidak boleh disimpan lebih dari 8 jam.Sebelum perlakuan juga harus disaring. Unsur hara Kalium (K) dapat diperoleh dari gedebog pisang atau kulit pisang. Ketiga bahan tersebut sebaiknya difermentasi dulu agar tahan disimpan.

Untuk mengatasi hama kutu dan keriting di anjurkan memakai pestisida hayati. Sehingga gampang larut tidak membahayakan manusia. Untuk mengatasi hama kutu dapat memakai bawang putih 3 siung dan cabai setan 3 biji direbus dalam 1 liter air. Setelah dingin disaring dan diaplikasikan. Hama keriting dapat diatasi dengan rendaman tembakau 100 gr pada air 1lt. Setelah sehari semalam disaring lalu diaplikasikan.

Menurut Kemal, program Sekolah Berkebun Jalan-Jalan ini diinisiasi Wakil Walikota Semarang pada tahun 2020, melengkapi program urban farming yang sudah lebih dahulu diluncurkan oleh Pemkot Semarang.  

Sasaran program ini adalah masyarakat umum, siswa sekolah, komunitas dan sebagainya. Memanfaatkan media sosial (medsos) yang ada, masyarakat luas bias mendaftarkan diri untuk mengikuti sekolah berkebun ini.  

Pelaksanaan sekolah kebun dijadwal setiap hari Selasa dan Kamis. Instruktur yang mendatangi peserta sekolah kebun. Mereka terdiri dari petugas Dinas Pertanian Kota Semarang, Penyuluh Pertanian dan relawan. Mereka telah melatih tidak kurang dari  200 komunitas berkebun.  Terdiri dari sekolah-sekolah, mulai TK, SD, SMP, SMA sampai mahasiswa, ibu-ibu PKK, kelompok RT/RW, karang taruna dan lain-lain. 

Mewakili teman-temanya C. Supartini Suyud, mengatakan bahwa sekolah bekebun ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu kelompok belajar “Srikandi”. Pengetahuan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan keragaan kebun sayur kelompok maupun ditempat tinggal masing-masing. Direncanakan kelompok ini akan mengadakan anjangsana melihat langsung percontohan kebun organik yang ada beberapa di wilayah Kota Semarang.

Reporter : Djoko W
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018