Pemerintah rancang kebituhan benih buah
TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor--- Direktorat Perbenihan Hortikultura telah merancang kebutuhan benih buah pada tahun 2023 sekitar 4.866.000 batang. Namun, pemerintah menargetkan ketersediaan benih buah sebanyak 10 juta batang.
Direktur Perbenihan Hortikultura, Inti Pertiwi Nashwari mengatakan, melihat tingginya target produksi tahun depan, produksi benih dicanangkan akan dikerjasamakan dengan semua stakeholder perbenihan seperti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). BPTP dinilai potensial untuk produksi benih karena yang tersebar di seluruh provinsi, sehingga memudahkan akses kampung hortikultura setempat dalam memenuhi kebutuhan benihnya.
Selain itu, Inti mengharapkan, kontribusi aktif BPSB dalam observasi varietas-varietas lokal daerah yang belum berkembang untuk didaftarkan sebagai varietas unggul daerah. Munculnya varietas unggul baru juga harus didukung dengan inventarisasi pohon induk sebagai sumber benih.
Pada tahun 2023, Kementerian Pertanian akan dicanangkan sebagai tahun benih, sehingga perbenihan menjadi hal yang sangat prioritas untuk dibenahi. Untuk itu, kata Inti, BBH yang mempunyai kapasitas untuk memproduksi benih harus didorong untuk produksi maksimal. Perencanaan 2023 harus disusun berdasar hasil evaluasi 2022, daerah didukung sesuai kapasitas masing-masing.
“Guna memfasilitasi kegiatan tersebut Direktur Perbenihan Hortikultura telah membangun suatu sistem digital yang dapat digunakan untuk memonitor secara realtime informasi jenis dan ketersediian sumber benih maupun produksi benihnya,” katanya saat Evaluasi Kinerja BPSB dan BBH selaku pelaksana kegiatan perbenihan hortikultura di Bogor, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sistem digital yang diberi nama “Proseed-Horti” ini dikembangkan sebagai bentuk digitalisasi pelaporan kegiatan strategis Direktorat Perbenihan Hortikultura. Sistem ini untuk memudahkan petugas dalam pelaporan dan penyajian data-data mengenai perbenihan hortikultura secara rutin, sistematis, akurat dan realtime. “Melalui aplikasi ini, pihak-pihak yang berkepentingan dapat langsung dan mudah mendapatkan laporan visual standing crop produksi benih secara real time,” ujarnya.
Sementara itu, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto mengatakan, BBH dan BPSB merupakan tokoh-tokoh perbenihan yang membawa ujung tombak arah dan tujuan perbenihan Indonesia, sehingga sangat diharapkan kontribusi maksimal dalam proses produksi benih guna menjamin ketersediaan benih bermutu.
Dikatakan, untuk pengembangan kawasan kampung hortikultura baik sayuran maupun buah-buahan, perbenihan merupakan pendukung utama dari terwujudnya kampung unggu hortikultura. Karenanya, dibutuhkan konsep matang dari hulu ke hilir dalam perencanaan pengembangan kampung unggul hortikultura. Artinya mulai dari perbenihan yang baik, BBH dan BPSB lah yang betugas dalam produksi benih dan menjamin kualitas benih.
“Keberhasilan produksi benih di BBH akan menjadi efek domino yang baik, benih berhasil berarti kampung horti terwujud dan berdampak pada suksesnya Program Ditjen Hortikultura,” kata Prihasto saat memberikan arahan Gelar Evaluasi Perbenihan Hortikultura.
Dalam rangka menilai capaian kegiatan perbenihan hortikultura tahun anggaran 2022, Direktorat Perbenihan telah melaksanakan penilai terhadap 38 BBH dan 33 BPSB. Hasilnya, 3 BBH terbaik dan 3 BPSB terbaik mendapat reward study banding ke Thailand. Sedangkan untuk BBH dan BPSB dengan nilai terbawah mendapat rapot merah untuk alokasi anggaran tahun berikutnya. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk reward dan punishmen untuk memotivasi kinerja BBH dan BPSB.