TABLOIDSINARTANI.COM, Panajam Paser Utara -- Korea Selatan mendorong kerja sama yang kuat dalam bidang pertanian dengan Indonesia, dengan harapan petani Penajam Paser Utara (PPU) dapat menjadi pemasok sayuran bebas pestisida.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sedang menggencarkan kerja sama dengan Korea Selatan, khususnya dalam bidang smart farming atau pertanian cerdas.
Penjabat Bupati PPU, Makmur Marbun, mengungkapkan bahwa Korea Selatan tertarik untuk membeli sayuran non pestisida dari PPU, yang sejalan dengan program smart farming yang sedang dikembangkan di daerah tersebut.
"Masyarakat Korea menginginkan pertanian tanpa pestisida, sehingga mereka meminta PPU untuk menyediakan sayuran non pestisida," kata Makmur Marbun, Penjabat Bupati PPU.
Korea Selatan juga berencana melalui perusahaan BUMN-nya untuk menjual pupuk bebas pestisida kepada petani di PPU.
Sebelum penggunaan secara luas, pupuk ini akan diuji coba terlebih dahulu di kalangan petani setempat.
Penjabat Bupati menjelaskan bahwa saat ini Korea Selatan sedang melakukan uji coba di tiga hektar lahan pertanian di Desa Rawa Mulya, Kecamatan Babulu.
Kami sedang mencoba di tiga hektar, ada yang menggunakan pupuk dari Korea Selatan dan ada yang menggunakan pupuk lokal. Ini uji coba gratis. Setelah terlihat perbedaannya pada hasilnya, barulah kami akan memutuskan apakah akan menggunakan pupuk tersebut atau tidak," jelasnya.
Meskipun belum pasti apakah kerjasama akan terwujud atau tidak, Penjabat Bupati menyoroti manfaatnya. Para petani yang menanam sayuran non pestisida akan mendapatkan kepastian harga dan penjualan.
Penjabat Bupati menekankan bahwa ini sangat penting untuk kerjasama, mengingat kekurangan sumber air baku yang memadai untuk pertanian di Benuo Taka.
"Dari Korea dibawah 10 kilometer pipanisasi itu mereka sanggup, nantinya mereka mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuhan, petani juga mendapatkan kepastian harga," pungkasnya