Selasa, 18 Februari 2025


Kenali Beberapa Aplikasi Hortikultura

11 Sep 2024, 15:16 WIBEditor : Yulianto

SIMETHERIS, APLIKASI untuk komoditas hortikultura

TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Untuk mempermudah pelaku usaha, Ditjen Hortikultura telah memperkenalkan aplikasi Sistem Informasi Monitoring Tanam Hortikultura Strategis (SIMETHRIS). Selain aplikasi tersebut ada juga SIAP RIPH untuk memontoring realisasi tanam bawang putih. Ada juga Sistem Monitoring Sayuran dan Tanaman Obat (SIMANTAB) dan SiPaLem UMKM Horti. 

Apa itu SIAP-RIPH ?

Aplikasi SIAP-RIPH (Sistem Informasi Wajib Tanam dan Produksi Bawang Putih) guna memudahkan pelaku usaha dalam menyusun rencana tanam bawang putih. Aplikasi ini menjadi bagian dari sistem monitoring dan pengawasan yang lebih kuat untuk memastikan kewajiban tanam bawang putih dilaksanakan dengan baik oleh penerima Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH).

Jadi SIAP RIPH merupakan sistem untuk mengajukan permohonan rekomendasi Impor bawang putih (RIPH). Didalamnya terdapat database kelompok tani yg dapat dijadikan mitra untuk melaksanakan komitmen tanam bawang putih dalam negeri. Data yang ada di SIAP RIPH dapat disinkronisasi melalului aplikasi SIMETHRIS.

Strategi Penguatan Sistem Monitoring dan Pengawasan Wajib Tanam dan Produksi Bawang Putih melalui Integrasi SIMETHRIS dan SIAP-RIPH bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan wajib tanam dan produksi bawang putih Setidaknya ada tiga output utama yang diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan pelaksanaan wajib tanam bawang putih.

Pertama, tersedianya data CPCL dalam format geospasial yang mencakup detail poligon per petak lahan yang clear and clean. Ini akan membantu mengatasi potensi tumpang tindih pengelolaan lahan serta meningkatkan akurasi data lokasi lahan dan petani.

Kedua, peluncuran sistem SIMETHRIS versi terbaru yang terintegrasi dengan fitur SIAP-RIPH dalam Sistem Nasional Neraca Komoditas (SINAS NK). Sistem ini akan memudahkan pelaku usaha dalam menyusun rencana tanam dan melaporkan realisasinya dengan dukungan data CPCL yang akurat dalam format tabular dan spasial, memastikan pelaporan yang lebih efektif dan efisien.

Ketiga, disiapkannya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) terkait Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) tentang Neraca Komoditas, serta revisi Permentan 46/2019. Peraturan ini akan menjadi dasar hukum bagi kegiatan wajib tanam dan produksi bawang putih, memberikan kepastian regulasi bagi pelaku usaha.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Lingkungan Pertanian, Prihasto Setyanto menyatakan, keberhasilan dari ketiga output tersebut akan meningkatkan komitmen pelaku usaha dalam melaksanakan kewajiban tanam dan produksi bawang putih. Dengan aplikasi ini pelaku usaha dapat lebih mudah menyusun rencana tanam dan produksi, serta melaporkan realisasinya melalui sistem yang sudah didukung dengan ketersediaan CPCL (Calon Petani dan Calon Lahan) secara tabuler maupun spasial. 

SIMANTAB, Mantabkan Produksi Cabai

 

Untuk mendukung pengendalian inflasi nasional dan upaya memperkuat ketersediaan komoditas strategis cabai nasional Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian memperkenalkan aplikasi Sistem Monitoring Sayuran dan Tanaman Obat (SIMANTAB).

Saat ini memang Ditjen Hortikultura telah memiliki Early Warning System (EWS) untuk memprediksi kelebihan atau kekurangan produksi selama 3 bulan ke depan, sehingga dapat diambil kebijakan yang tepat. Nah, SIMANTAB ini merupakan digitalisasi dari EWS sehingga data dapat diakses lebih mudah dan akurat.

Plt. Direktur Jenderal Hortikultura, Muhammad Taufiq Ratule mengakui, masih terdapat tantangan dan kendala dalam melakukan pengembangan cabai nasional, seperti ketimpangan produksi antarwilayah. “Ketimpangan produksi ini memunculkan predikat wilayah surplus dan wilayah minus. Selain itu, ketidakseimbangan rantai nilai baik di sisi produsen yakni petani, pelaku usaha, maupun sisi konsumen juga masih menjadi tantangan cabai nasional,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Champion Cabai lndonesia (ACCI), Tunov Mondro Atmodjo mengatakan, untuk membantu mengendalikan inflasi, selama ini Champion Cabai lndonesia telah memiliki strategi yang dilakukan dengan rutin.  Diantaranya, menata menata pola tanam dari Januari sampai Desember. “Kita jaga pertanaman agar panen dan bisa berlanjut sepanjang tahun. Kemudian kami juga berkordinasi dengan daerah-daerah untuk memenuhi kebutuhan dari daerah surplus ke daerah yang defisit,” katanya. 

SIPaLem, Penguatan UMKM Hortikultura

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting sebagai penggerak roda ekonomi nasional. Saat ini, pengembangan UMKM semakin masif, termasuk dalam sektor hortikultura. Salah satu upaya mengembangkan UMKM berbasis hortikultura adalah melalui penguatan kelembagaan.

Keberhasilan UMKM sangat ditentukan kelembagaan yang kuat dan terstruktur. Untuk mendukung penguatan kelembagaan ini, Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura telah membangun sistem informasi bernama SiPaLem UMKM Horti. Aplikasi ini merupakan bentuk komitmen Direktorat untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap UMKM hortikultura.

SiPaLem UMKM Horti juga dilengkapi dengan fitur klasterisasi dan intervensi sesuai dengan kebutuhan UMKM, yang didukung fitur Decision Support System (DSS) untuk memberikan intervensi yang tepat sasaran. Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Hotman Fajar Simanjuntak berharap dengan adanya aplikasi SiPaLem Hortikultura ini, UMKM hortikultura dapat termonitor dengan baik, sehingga dapat menerima intervensi sesuai kebutuhannya.

SiPaLem UMKM Horti juga membantu dalam memahami perkembangan UMKM setelah menerima bantuan sarana dan prasarana pascapanen serta pengolahan hortikultura. Nantinya akan dibangun sistem klasterisasi UMKM, terdiri dari klaster pemula, berkembang, dan maju. Jadi, bentuk intervensi disesuaikan dengan tingkat klaster masing-masing UMKM.

Dengan adanya penguatan kelembagaan melalui aplikasi SiPaLem UMKM Horti, diharapkan UMKM hortikultura di Indonesia dapat terus berkembang, berdaya saing tinggi, dan berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. 

Reporter : Julian
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018