TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Sembalun, dataran tinggi yang berada di Kabupaten Lombok Timur ini terkenal memiliki potensi besar dalam sektor pertanian karena didukung beragam agro-ekosistem yang mencakup iklim, lahan, dan ketinggian. Salah satu komoditas andalan di wilayah tersebut adalah kentang.
Dengan luas wilayah 2.679,88 km⊃2; wilayah ini memiliki beragam komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan, termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur, Sahri, menyatakan, secara topografi, wilayah Lombok Timur membentang dari dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 3.276 meter di atas permukaan laut (dpl).
“Ini memberikan peluang besar untuk pengembangan berbagai jenis tanaman yang sesuai dengan kondisi geografis dan iklim,” katanya saat webinar Program Makmur, Tingkatkan Produksi Kentang Petani Sembalun yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani bekerjasama dengan PT. Pupuk Indonesia (Persero), Rabu (18/9).
Dari total luas lahan pertanian, areal sawah mencakup sekitar 43.146 hektar (ha) atau 26,87%, sedangkan lahan non-sawah mencapai 117.409 ha atau 73,13%. Wilayah Sembalun dengan luas sekitar 217,08 km⊃2;, dikenal sebagai daerah yang sangat potensial untuk pengembangan komoditas hortikultura seperti kentang, bawang putih, dan cabai.
Pemerintah daerah juga terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan pertanian. Program Makmur PT Pupuk Indonesia mampu meningkatkan produksi kentang di Sembalun hingga tiga kali lipat. “Ketika budidaya kentang dilakukan dengan baik, hasil panen dapat meningkat hingga tiga kali lipat, dari awalnya 16 ton/ha,” ungkapnya.
Upaya peningkatan produksi pertanian di Lombok Timur, khususnya kentang, sangat bergantung pada peran aktif semua pemangku kepentingan. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Sahri optimis bahwa pertanian di wilayah ini dapat terus berkembang, sehingga kesejahteraan masyarakat dan petani pun akan meningkat secara signifikan.
Sahri mengatakan, Sembalun telah ditetapkan sebagai sumber benih nasional untuk bawang putih, selain Temanggung, dan juga dikenal sebagai daerah penghasil cabai berkualitas. “Untuk cabai juga sangat baik, dari 11 Champion cabai di Indoensia 10 di Pulau Jawa dan 1 di Lombok Timur ini,” ujar Sahri.
Selain cabai, Kabupaten Sembalun yang terdiri dari enam desa, yaitu Desa Sembalun Bumbung, Sembalun Lawang, Sembalun Timba Gading, Sembalun, Sajang, dan Bilok Petung, juga sudah mengembangkan komoditas kentang sejak lama. Sayangnya budidaya kentang masih apa adanya.
Kentang sendiri menjadi salah satu komoditas unggulan di Sembalun. Daerah ini memiliki potensi areal yang cukup luas, sekitar 2.825 ha untuk pengembangan kentang. Keunggulan lainnya, petani Sembalun didukung kondisi geografis yang terisolasi dari penyebaran hama penyakit, serta bebas dari endemik Nematoda Sista Kuning (NSK), yang menjadi ancaman bagi produksi kentang di daerah lain.
Namun, Sahri mengakui, masih ada kendala yang dihadapi, terutama ketersediaan benih unggul bermutu. Saat ini, benih kentang seperti Granoola masih didatangkan dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sementara varietas Atlantik diimpor dari Australia dan Skotlandia. “Pemerintah daerah berharap di masa depan masalah benih ini dapat diatasi, sehingga produksi kentang lokal dapat meningkat,” ujarnya.
Dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sahri menekankan pentingnya kerjasama antara akademisi, pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat. Akademisi berperan dalam riset dan inovasi, sementara perusahaan swasta terlibat dalam penyediaan benih, sarana produksi pertanian dan pemasaran hasil pertanian.