Kamis, 18 April 2024


Panen Bawang Merah 3 Kali Lipat dengan Budidaya Ramah Lingkungan

03 Nov 2018, 08:33 WIBEditor : GESHA

Dengan pertanaman ramah lingkungan, bawang merah bisa panen sampai 3 kali lipat | Sumber Foto:HUMAS HORTIKULTURA

Jika dihitung, keuntungannya pun berlipat-lipat

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Lombok Timur --- Budidaya bawang merah ternyata bisa dilakukan secara organik. Hasilnya pun bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan pertanaman biasa.

Salah satu yang berhasil membuktikannya adalah Kelompok tani Lendang Mudung, di Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya kelompok tani ini belum pernah menanam bawang merah tanpa pestisida. Musim tanam lalu kelompok tani ini baru menerapkan budidaya bawang merah ramah lingkungan.

"Terbukti, saat dilakukan panen perdana beberapa hari lalu, hasilnya 3 kali lipat," ujar Jalaluddin, ketua kelompok tani.

Kelompok tani terserbut diajari cara pembuatan trichoderma, trichokompos, PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan pestisida nabati oleh petugas Pengendali Organisme dan Pengganggu Tumbuhan (POPT) sebagai bagian budidaya ramah lingkungan bawang merah.

"Untuk pupuk kami masih pakai sedikit NPK, dan sisanya kami gunakan kompos yang kami buat sendiri," tambahnya.

Sebagai contoh, di lahannya sendiri seluas 1.500 meter persegi dengan menerapkan pertanian ramah lingkungan mampu berproduksi 2.158 ton. Hasil ini meningkat tiga kali lipat dibanding sebelumnya yang produksinya hanya 0,7 ton.

"Dengan hasil ini, kami berkomitmen untuk terus menerapkan pertanian ramah lingkungan, namun untuk melancarkan produksi kompos, kami perlu alat pencacah kompos," ujar Jalaluddin.



Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf menyampaikan agar kelompok tani Lendang Mudung terus bersemangat menerapkan budidaya ramah lingkungan.

Apabila budidaya ini terus dilakukan secara bertahap maka otomatis akan mengarah ke budidaya organik.

"Keuntungan dalam budidaya bawang merah ramah lingkungan antara lain biaya produksi menjadi lebih rendah. Petani tidak harus membeli pestisida dan pupuk kimia yang mahal harganya. Produk bawang merah yang dihasilkan lebih sehat, lebih lama daya simpannya, dan aman dikonsumsi. Kelestarian alam juga terjaga dan yang terpenting petani menjadi lebih sehat dan sejahtera," jelas Sri.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Zaini pun mendukung budidaya ramah lingkungan ini. "Kami harapkan pertanian ramah lingkungan ini terus disebarkan ke kelompok tani lain di sekitarnya," ujarnya.

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Muchtar menyampaikan harapannya kepada seluruh anggota kelompok tani Lendang Mudung agar sering berkonsultasi dengan petugas POPT.

"Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Narmada akan terus melakukan pendampingan dalam teknologi pengendalian OPT bawang merah ramah lingkungan," ujar Muchtar

Reporter : Kontributor
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018