Sabtu, 14 Desember 2024


Ini dia Lima Jenis Apel Khas Malang

06 Jan 2019, 11:45 WIBEditor : Gesha

Apel masih menjadi oleh-oleh andalan dari Malang | Sumber Foto:ISTIMEWA

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Malang --- Bicara Malang, yang terkenal adalah oleh-oleh khas yang terbuat dari apel. Sebenarnya, petani buah di sekitar Malang menanam sekitar 5 jenis buah apel yang berbeda-beda.

Hadirnya apel yang kini menjadi icon dari Malang, tak terlepas dari masa pemeritahan Kolonial Belanda. Mereka membawa tanaman apel sejak 1930-an. Kondisi tanah yang mendukung membuat tanaman pohon apel dapat berkembang di beberapa wilayah Kota Batu, salah satunya Desa Tulungrejo.

Wisatawan yang pernah mencicipi apel dari Kota Batu tidak lepas dari dua kalimat kalau berbicara rasa apel. Pertama, saya suka yang manis. Kedua, saya suka yang ada asam-asamnya. Padahal, rasa apel tidak hanya manis dan asam. Ada juga yang rasanya asam manis. Semua rasa itu bergantung pada jenisnya.

Salah seorang anggota Kelompok Tani Makmur Abadi Desa Tulungrejo, Dhani Arie menuturkan petani buah apel di Batu, Malang biasa menanam setidaknya 5 jenis apel yaitu Manalagi, Rome Beauty, Granny Smith, Anna dan Wanglin. Masing-masing jenis apel memiliki ke-khasannya.

Dimulai dari Apel Manalagi. Apel ini memiliki rasa yang paling manis dan daging buahnya sedikit keras. Warnanya hijau kekuningan. Sedangkan aromanya begitu harum (wangi) dibandingkan jenis apel yang lain. Untuk daunnya berkembang melebar. Memiliki kandungan air yang cukup sedikit.

Manalagi merupakan jenis apel yang paling banyak ditanam di Kota Batu. Apel Manalagi memiliki daya tahan cukup lama, sekitar satu bulan. Sehingga, apel jenis ini cocok untuk oleh-oleh yang dibawa keluar kota.

Apel Rome Beauty memiliki warna kulit buah hijau bersembur warna merah. Rasanya segar sedikit asam. Bentuknya sedikit bulat hampir sama dengan bentuk apel Manalagi. Hanya saja memiliki lekukan di bagian ujung relatif dalam. Rome Beauty daging buahnya sedikit keras tetapi jika masak di pohon, buahnya terasa lebih renyah. Jenis apel ini sering digunakan untuk bahan pembuatan sari apel karena rasanya yang kuat.

Jenis lainnya adalah si apel hijau Green Smith. Jenis apel ini cocok untuk dibuat jus apel. Kandungan air yang banyak dan memiliki rasa asam. Sesuai namanya, warna kulit dari jenis apel ini adalah hijau.

Terkadang terdapat bintik-bintik  putih di kulitnya. Namun kini Apel Green Smith sudah jarang ditemui di Desa Tulungrejo. Sebab sudah jarang petani setempat yang menanamnya.

Di Malang, wisata petik apel juga menjadi daya tarik sendiri. Jenis yang sering menjadi andalan wisata petik apel adalah apel Anna. Memang, Apel Anna yang bisa dikatakan baru berkembang di Kota Batu sejak 14 tahun terakhir.

Apel Anna mempunyai rasa kombinasi asam dan manis. Daging buahnya lunak (masir) tetapi memiliki isi yang padat. Bentuk apel Anna seperti trapesium terbalik. Selain itu, apel Anna memiliki aroma buah apel yang tajam. Kulitnya yang tipis, membuat apel Anna tidak dapat bertahan lama seperti apel Manalagi.   

Jenis apel terakhir yang ada di Desa Tulungrejo, Kota Batu adalah Wanglin. Jenis apel ini memiliki warna yang hampir sama dengan Granny Smith. Akan tetapi, pada apel Wanglin memiliki bintik-bintik hitam. Rasa yang dimiliki adalah manis dan segar. ”Rasanya seperti buah pear”, terang Dhani Arie.

Kandungan air pada apel Wanglin ini sangat banyak dan ketika digigit terasa renyah. Apel Wanglin hasil dari persilangan apel Manalagi dan buah Pear. Namun, apel ini tergolong langka karena di Desa Tulungrejo petani jarang menanamnya. Bila ada yang menanam, terkadang lebih sering di konsumsi sendiri.

Musim Liburan

Permintaan aneka olahan khas Malang dari apel menjadi meningkat saat liburan. Suwaji, seorang petani sekaligus pedagang apel asal Kota Batu mengatakan, buah apel Batu banyak yang berminat. Terutama dari luar kota.

Masih tingginya minat konsumen itu terlihat dari stabilnya permintaan apel dari luar kota. Dalam sekali pengiriman periode dua minggu, ia memasok lima ton buah apel.

Bahkan dalam kurun waktu 20 hari ke depan, permintaan apel kian melonjak naik. "Biasanya pada Maulid permintaan melonjak naik, " kata Suwaji.

Umumnya apel dibeli konsumen untuk acara pesta dan hajatan. Selama ini, permintaan apel tidak hanya dari Malang Raya saja. Tapi sudah merambah ke luar kota. Seperti ke Surabaya, Semarang dan Jakarta. Bahkan, diakui oleh petani apel asal Bumiaji ini, pengiriman buah apel sudah sampai ke luar pulau.

Di Kota Batu sendiri pasokan tetap ada. Buah apel mudah ditemukan di pusat oleh-oleh tepi jalan. Saat ini olahan buah apel juga dapat dinikmati dalam aneka ragam makanan: jenang apel, carangmas apel, keripik, cuka, minuman kemasan. 

Reporter : Nattasya
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018