Selasa, 10 Desember 2024


Jemani Varigata, Bertahan di Tengah Redupnya Anthurium

27 Jan 2015, 11:19 WIBEditor : Kontributor

Tanaman hias anthurium pernah mencapai masa keemasan pada beberapa tahun lalu. Bayangkan harga tanaman hias tersebut sempat tidak masuk akal, karena mencapai jutaan rupiah.

Tapi dalam setahun terakhir, kejayaan anthurium mulai redup. Para penikmat alias hobies tanaman hias mulai beralih. Di antara berbagai jenis tanaman hias anthurium, satu jenis yakni jemani varigata yang masih bertahan di tengah redupnya pamor anthurium.

Salah seorang penjaga kios tanaman hias di kawasan Taman Anggrek milik PT. Kesuma Flora, Ragunan mengatakan, saat tanaman jenis anthurium disukai masyarakat, pihaknya dapat menjual cukup banyak. Tapi kini hanya sekitar lima hingga sepuluh tanaman per hari.

Bahkan perusahaan ini dulu juga sempat menjadi pemasok pedagang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi kini pedagang-pedagang di dua provinsi tersebut malah memasok kios yang berlokasi berdampingan dengan Kebun Binatang Ragunan, Jakarta.

“Karena pedagang di daerah sudah bisa membudidayakan sendiri, mereka tidak lagi minta pesanan dari Jakarta. Tapi justru sebaliknya, mereka yang mendistribusikan ke Taman Anggrek Ragunan,” katanya.

Dibandingkan dengan jenis anthurium pendahulunya, jemani varigata memang lebih unik. Tanaman ini mempunyai corak warna daun hijau dan kuning yang khas, serta memiliki tekstur daun seperti plastik. Keunikan dari daun tanaman ini, karena adanya kelainan genetika, sehingga tanaman ini masih banyak dicari pengoleksi tanaman hias, khususnya jenis anthurium.

Media tanam memelihara jemani varigata pun cukup unik. Yakni, campuran dari batang pakis yang sudah kering, pupuk kandang, dan sekam. Dalam penanaman tidak diberi tanah karena jemani varigata mempunyai akar yang mengandung air, sehingga cukup diberikan batang pakis kering untuk menjaga porositas.

Berbeda dengan menggunakan media tanam tanah, porositas yang terjadi akan lebih besar. Karena itu media tanam pakis ini tergolong mahal, Rp 15 ribu untuk ukuran kecil. Namun hal tersebut sebanding dengan harga jual jemani varigata. Harga yang dibandrol pun tidak tanggung-tanggung, bisa mencapai Rp 3 juta untuk ukuran sedang.

Cara Budidaya dan Pemeliharaan

Dengan harga yang masih cukup tinggi tersebut, sayang jika hobies tanaman tersebut tak bisa memelihara dengan baik. Dalam membudidayakan jemani varigata bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan benih yang disemai terlebih dahulu dan juga stek batang.

Namun yang lebih sering digunakan para pedagang tanaman hias adalah dengan pindah tanam. Sebab, budidaya dengan benih dari tanaman tersebut tidak akan sebagus pindah tanam. Jika menggunakan pindah tanam, daun akan sama dengan induknya sehingga kualitas bisa terjaga.

Dalam melakukan pindah tanam, syarat utamanya pada tanaman jemani varigata harus muncul beberapa daun terlebih dahulu. Setelah itu tiap daun diambil dengan batangnya, lalu pindahkan tanamkan ke pot atau polibag yang telah diisi dengan media pakis, sekam, dan pupuk kandang.

Dalam pemeliharaannya, tanaman hias ini jangan terkena matahari langsung. Alangkah baiknya di tempat yang teduh agar tidak terkena sinar matahari langsung. Seperti tanaman-tanaman yang lain, jemani varigata ini juga harus disiram sehari sekali pada pagi hari.

Bukan hanya pemeliharaan, dari segi pengelolaan hama dan penyakit pun harus diperhatikan. Hama  yang menyerang tanaman ini adalah kutu putih dan keong. Tetapi, intensitas penyerangan yang menyebabkan kerusakan adalah hama kutu putih.

Gejala yang ditimbulkan adalah munculnya kutu yang berwarna putih di balik daun. Hama ini sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup tanaman. Sebab akan mengakibatkan daun tanaman berwarna kuning dan lama-kelamaan mati.

Dalam menanggulangi hama ini bisa menggunakan insektisida pembasmi kutu daun. Selain itu, juga bisa dengan cara mekanis, yaitu pemotongan daun yang terkena serangan hama agar tanaman lain tidak terserang hama kutu putih ini.

Selain jemani varigata, tanaman anthurium lainnya yang kini masih banyak diburu adalah jemani cobra. Beberapa hal yang membedakan dengan jemani varigata adalah bentuk daunnya. Daun jemani cobra lebih tebal dan serat-serat daun lebih terlihat. Selain itu, pinggiran dari daun agak bergelombang.

Sama halnya dengan jemani varigata, media yang digunakan adalah batang pakis karena akar dari tanaman ini banyak mengandung air. Teknik pemeliharaannya pun tak berbeda.

Mampukah jemani varigata dan cobra mengangkat kembali pamor anthurium. Denis/Yul

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018