Ada pelajaran berharga dari kasus apel Amerika Serikat (AS) yang diduga menjadi penyebab meninggalnya warga negeri Paman Sam. Tidak selamanya yang ‘berbau’ impor itu lebih baik dan sehat.
Buah nusantara justru lebih sehat. Buah asli tanah air yang cukup beragam menjadi sisi erotik tersendiri. Belum lagi rasanya yang tidak kalah.
Seperti diketahui Pemerintah Barack Obama melalui USDA (United State Drug and Agriculture) mengirim notifikasi ke Pemerintah Indonesia. Notifikasi tersebut berisi permintaan agar mitra dagang mengambil langkah pencegahan terhadap kejadian penyakit Listeriosis.
Penyakit yang disebabkan bakteri Listeria monocytogenes ditemukan pada Caramel Apple Brand, di antaranya Happy Apel, Carnival dan Merb's candy. Akibat penyakit tersebut, Centre of Disease Control (CDC) AS melaporkan tiga orang dari 32 pasien meninggal dunia di 11 negara bagian AS.
Dengan adanya kasus tersebut, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Banun Harpini mengajak masyarakat lebih berhati-hati mengkonsumsi produk buah dan sayuran impor. Alasannya, biasanya produk tersebut telah mengalami masa penyimpanan dalam durasi lama.
“Kasus yang terjadi di AS tersebut menjadi pelajaran bagi kita. Saya berharap masyarakat untuk lebih meningkatkan konsumsi buah lokal yang lebih sehat dan lebih segar dari pada produk impor,” kata Banun.
Perketat Pemasukan
Sejak kasus tersebut, Badan Karantina Pertanian memperketat pemasukan seluruh produk buah dari AS. Menurut Banun, ada dua langkah antisipasi yang pemerintah lakukan. Pengujian laboratorium terhadap kontaminasi Listeria monocytogenes pada seluruh buah apel dan jenis buah lainnya yang berasal dari AS yang masuk ke wilayah Indonesia. “Jika ditemukan positif terkontaminasi Listeria monocytogenes, akan melakukan penolakan,” tegas Banun.
Sejak 22 Januari 2015, Barantan telah menginstruksikan seluruh UPT (Unit Pelayanan Teknis) memperketat pengawasan dan melakukan pengujian laboratorium terhadap apel yang datang dari negeri Paman Sam tesebut. “Kami telah mengirimkan surat resmi kepada pemerintah Amerika Serikat tentang langkah-langkah pemerintah Indonesia,” katanya.
Banun mengakui, untuk apel segar memang belum ditemukan laporan yang membahayakan. Namun satu packing house di USA (Bidart Bros, California) secara sukarela telah menarik produknya yakni Grariny Smith dan Gala dari pasaran, karena dugaan kontaminasi bakteri tersebut.
“Selama ini Indonesia memang tidak mengimpor apel dari packing house tersebut. Tapi sebagai langkah antisipasi, semua produk apel dan produk buah lainnya dari AS kita lakukan pengetatan,” katanya.
Data Kementerian Pertanian, apel asal AS yang masuk ke wilayah Indonesia melalui pelabuhan dalam rentang waktu Desember 2014 hingga 25 Januari 2015 sebanyak 41.041 ton dari total 145.225 ton dari berbagai negara. Hasil surveilan sejak Mei-Desember 2014 di tempat pemasukan, tidak ditemukan cemaran kimia yang melebihi ambang batas dan bebas cemaran mikroba terhadap apel dari AS. Yul
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto