Pisang Mas Kirana kini menjadi salah satu komoditi hortikultura yang mampu menembus pasar mancanegara. Buah ini ternyata banyak peminatnya di luar negeri, terutama di Negeri Tirai Bambu, China. Peluang emas, budidaya pisang Mas Kirana.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Hasanuddin Ibrahim mengatakan, salah satu komoditas buah nusantara yang saat ini sedang giat dikembangkan adalah pisang. Indonesia memiliki berbagai jenis dan varietas pisang yang dapat tumbuh dengan baik dan dapat dikembangkan secara komersial.
“Buah ini ternyata banyak digemari masyarakat, baik dalam dan luar negeri. Semua kalangan mengkonsumsi pisang, bahkan Singapura sudah mengimpor dari kita untuk memenuhi permintaan. Potensi pengembangan pasarnya juga sangat besar,” kata Hasanuddin saat berkunjung ke Kebun Jalupang, Subang, Jawa Barat milik PT. Perkebunan Nusantara VIII, beberapa waktu lalu. PTPN VIII saat ini mengembangkan budidaya pisang seluas 233 ha.
Di kebun Jalupang milik PTPN VIII Subang, Jawa Barat, budidaya pisang mas kirana sedang digencarkan mengingat pisang ini sangat diminati dan dapat mengangkat ekonomi masyarakat. Umumnya budidaya pisang kirana ini secara tumpangsari dengan tanaman karet. Harga jual satu tandan pisang mas kirana bisa mencapai Rp 50.000-60.000 per tandan (satu tandan = 10 sisir).
Budidaya pisang mas kirana bisa ditanam pada ketinggian 600-1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Masa tanam yang baik adalah musim penghujan. Jika sistem tanamnya monokultur, jarak tanam yang baik 5 m x 3 m. Umur sejak tanam sampai panen rata–rata 7 bulan. Dari munculnya bunga (ontong) sampai petik panen adalah 36–42 hari tergantung ketinggian tempat dan kesuburan tanah.
Kepala Tanaman Kebun Jalupang Subang, Jawa Barat, Asep Sutiana mengatakan, penanaman buah ini dilakukan untuk meningkatkan perolehan dari lahan perkebunan. Optimalisasi dilaksanakan pada lahan perkebunan karet yang umurnya sekitar 1-3 tahun.
“Untuk menambahkan pendapatan, pemanfaatan lahan dan optimalisasi lahan kami tanam buah-buahan seperti pepaya dan pisang,” ujarnya. PTPN VIII saat ini mengembangkan pisang jenis cavendis dan pisang mas kirana.
Sementara itu, pemilik Perusahaan Eksportir dan Importir Buah PT. Semesta Segar Abadi, Edi Gunawan menilai, pasar ekspor pisang kirana cukup menjanjikan, terutama di Hongkong dan China. “Kami memang memiliki niat membuat buah, khususnya pisang mas kirana ini bisa dikenal di mancanegara, khususnya China dan Hongkong. Rencana ini akan kita mulai pada tahun 2014,” katanya.
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto