Kebun Sawit
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Minyak kelapa sawit tak hanya berperan dalam mendulang devisa negara. Minyak kelapa sawit yang sudah diolah ternyata punya aneka ragam manfaat bagi kesehatan tubuh.
Agar hidup lebih sehat dengan tubuh yang ideal harus memiliki lemak sebagai sumber energi. " Semua lemak dan minyak adalah sumber energi utama dari tubuh kita. Lemak juga menyediakan pertahanan penting untuk sel-sel dalam tubuh. Meski baik, tidak semua lemak yang disimpan dalam tubuh berasal dari lemak dalam makanan. Ini juga dapat diproduksi oleh tubuh sendiri dari karbohidrat maupun alkohol," papar dr. Hartika Ketty SpKK, dalam sebuah webinar, di Jakarta, Selasa (28/7).
Menurut dr. Ketty, dibandingkan dengan lemak dan minyak lainnya, minyak kelapa sawit memiliki lemak jenuh dengan tingkat rata-rata yang standar. Baru-baru ini dilakukan suatu penelitian (Odia et Al 2015) tentang pengaruh penggantian minyak kelapa sawit dengan lemak dan minyak lainnya pada biomarker penyakit jantung.
Dalam penelitian tersebut, lanjut dr. Ketty, diperoleh hasil yaitu perubahan menguntungkan yang jelas terjadi ketika minyak kelapa sawit menggantikan kandungan Trans Fatty Acid (TFA). “Dengan komposisi seimbang ini, minyak kelapa sawit dinyatakan sebagai minyak goreng nabati yang paling cocok dibandingkan dengan minyak nabati lain. Apabila digunakan untuk menggoreng maka stabilitasnya tinggi, tidak mudah tengik, dan menghasilkan produk gorengan awet dan tak mengandung radikal bebas tinggi,” kata dr. Hartika Ketty SpKK.
Menurut European Food And Safety Authority, 2010, untuk mencapai diet sehat 25-30 persen dari asupan energi harian berupa lemak. Sedangkan menurut Food & Agriculture Organization 2010, 15-35 persen dari asupan energi harian berupa lemak. “Jadi pada dasarnya lemak sejatinya sangat berguna bagi tubuh adalah kolestrol," ujarnya.
Dikatakan, kandungan kolestrol inilah yang berguna untuk membentuk dinding sel, empedu, hormon dan vitamin. " Orang cenderung lupa, sebenarnya lemak yang paling sehat berasal dari minyak nabati seperti yang terkandung dalam minyak kelapa sawit ini, bukan hewani. Dengan catatan bahwa harus tepat penggunannya dan tidak berlebihan,” pungkas dr. Ketty.