Rabu, 23 April 2025


Gunakan Petaling 1 atau 2, Produktivitas Kebun Lada Anda Bisa Capai 4,4 Ton/ Ha

30 Apr 2021, 09:31 WIBEditor : Ahmad Soim

Bibit unggul lada Petalin 1 dan 2

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Bogor -- Indonesia terkenal sebagai salah satu Negara penghasil Lada di dunia. Lada juga dikenal sebagai komoditas andalan yang memberikan devisa. Volume ekspor Lada cukup tinggi. 

Produksi Lada  Indonesia mencapai 82,17 ribu ton pada tahun 2016.  Negara-negara penghasil lada di Asia Tenggara adalah: Indonesia, Vietnam dan Malaysia. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas tanam terbesar dengan jumlah, yakni 74,61 persen. 

Namun untuk tingkat produktivitas negara Kamboja memilki tingkat produktivitas tertinggi dibandingkan negara lain yaitu sebesar 6,193 Kg/Ha. Selanjutnya disusul negara lainnya yaitu Thailand (3,271 Kg/Ha), Vietnam (3,182 Kg/Ha), Malaysia (2,221 Kg/Ha), Philipina (1,758 Kg/Ha), Indonesia (474 Kg/Ha).

Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi Lada Indonesia, misalnya dengan penggunaan bibit unggul. 

Pada sisi lain ada tantangan pengembangan lada Indonesia, yakni: (1) luas areal yang mengalami penurunan antar waktu; (2) faktor klimatologi yang menyebabkan terjadinya kekeringan dibeberapa sentra pengembangan lada; (3) penyakit busuk pangkal batang; (4) serangan hama penggerek batang; (5) serta penyakit kuning; (6) produktivitas rendah. Untuk masalah teknis dapat memperhatikan cata-cara penanganan hama penyakit tanaman Lada, namun perlu diupayakan meningkatkan produktivitas ditingkat petani yang masih belum maksimal. 

BACA JUGA:

Upaya peningkatan produktivitas kurang optimal bila petani perkebunan rakyat belum menggunakan benih unggul. Penggunaan benih unggul menjadi salah satu upaya mengantisipasi dan menemukan solusi rendahnya produktivitas. Untuk meningkatkan produksi Lada dengan menggunakan benih unggul. Di sisi lain Badan Litbang Pertanian telah melepas varietas unggul dengan daya adaptasi tinggi dengan agroekosistem yang dapat berbeda-beda. 

Banyak petani yang belum mengetahui varietas baru ini dan belum menggunakannya disebabkan keterbatasan mendapatkan dan mengakses informasi. Informasi varietas unggul baru perlu diketahui tidak hanya oleh petani akan tetapi penyuluh pertanian untuk mendiseminasikan inovasi teknologi ini. Berikut ini beberapa varietas unggul lada yang dapat digunakan oleh petani untuk kemudian disesuaikan dengan lokasi tempat tinggalnya. 

Varietas unggul Petaling 1

Varietas ini memiliki keunggulan yaitu produktivitasnya yang tinggi dibandingkan varietas-varietas lainnya. Produksi varietas Petaling 1 adalah 4.480 ton/ha dengan kadar minyak 3,68 persen. Sifat ketahanan terhadap penyakit rentan terhadap busuk pangkal batang dan medium terhadap penyakit kuning. Daya adaptasi terhadap cekaman air kurang dan kelebihan air sedang. 

Adapun deskripsi varietas unggul baru Petailing 1 sebagai berikut, yaitu; ukuran daunnya lebih besar. Varietas Petaling 1 memiliki panjang tangkai 20,7 mm, bentuk tangkai daun berurat beralur, bentuk daun bulat telur hingga belah ketupat, ratio panjang 1,64 mm, pertulangan daun bersirip genap dengan anak tulang daun 6. Warna daun hijau tua. Ujung daun meruncing. Warna batang ungu kehijauan. Panjang ruas batang 68,2 mm dengan percabangan sympodial. Panjang ruas cabang 48 mm. 

Varieras Petaing 1 dengan sulur gantung dan akar lekat berjumlah banyak. Daya lekat akar kuat. Petailing 1 memiiliki rata-rata tandan per cabang 13,4 sekunder dengan panjang tandan 87 mm. Sifat pembungaannya musiman dengan umur mulai berbunga 10 bulanan. Adapun bentuk buah bulat dengan warna buah muda hijau dan ketika masak berwarna merah jingga. Waktu berbunga hingga buah masak 9 bulan. Rata-rata buah per tandan 60,3 dan persentase buah berbunga 61,8 persen.

Varietas Unggul Petaling 2

Varietas ini memiliki keunggulan yaitu produktivitasnya cukup tinggi dibandingkan varietas-varietas lainnya. Produksi varietas Petailing 2 adalah 4.120 ton/ha dengan kadar minyak 4,61 persen. Sifat ketahanan terhadap penyakit medium-rentan terhadap busuk pangkal batang dan rentan terhadap penyakit kuning. Daya adaptasi terhadap cekaman air tinggi dan kelebihan air sedang. 

Adapun deskripsi varietas unggul baru Petailing 2 sebagai berikut, yaitu; ukuran daunnya lebih lebar. Varietas Petaling 2 memiliki panjang tangkai 20,6 mm, bentuk tangkai daun berurat beralur, bentuk daun bulat telur, ratio panjang 1,55 cm, pertulangan daun bersirip ganjil dengan anak tulang daun 6. Warna daun hijau tua dan ujung daun meruncing. Warna batang ungu kehijauan. Panjang ruas batang 76 mm dengan percabangan sympodial. Panjang ruas cabang 67,8 mm. 

Varieras Petaling 2 dengan sulur gantung sedikit hingga sedang dan akar lekat berjumlah banyak. Daya lekat akar lemah hingga sedang. Petailing 2 memiiliki rata-rata tandan per cabang 11,5 sekunder dengan panjang tandan 110 mm. Sifat pembungaannya musiman dengan umur mulai berbunga 11 bulanan. Adapun bentuk buah bulat dengan warna buah muda hijau dan ketika masak berwarna merah jingga. Waktu berbunga hingga buah masak 8 bulan. Rata-rata buah per tandan 80 dan persentase buah berbunga 61,1 persen.

Semoga dengan varietas unggul yang telah dilepas dapat secepatnya digunakan oleh petani.

 === 

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/ 

 

Reporter : Miskat Ramdhani  penyuluh BBP2TP
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018