Petani sedang memanen lada
TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Lada menjadi salah satu komoditas perkebunan yang pasarnya cukup mengiurkan hingga ke luar negeri. Untuk mendongkrak produki komoditas rempah tersebut, Kementerian Pertanian akan merehabilitasi tanaman lada seluas 470 hektar (Ha) di kawasan sentra produksi.
Pemerintah menargetkan produksi lada sebesar 113.470 ton pada 2021. Seperti diketahui, lada menjadi salah satu komoditi utama dalam program Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing Perkebunan (Grasida) Kementan.
Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Ditjen Perkebunan, Kementan, Hendratmo Bagus Hudoro mengatakan, luas tanaman lada di Indonesia pada 2021 mencapai 193.338 ha dengan produksi sebesar 89.153 ton. “Sebenarnya dalam 10 tahun terakhir produksinya naik terus. Tapi kita akan tingkatkan terus,” ujarnya.
Bagus mengatakan, ekpor lada sendiri mengalami fluktuasi 10 tahun terakhir. Pada 2010 ekspor lada mencapai 62.599 ton, sedangkan pada 2011 ekspor lada anjlok 36.487 ton. Namun tahun pada tahun berikutnya hingga 2019, ekspor lada terus menanjak hingga menapai 51.711 ton.
Selain rebabilitasi, lanjut Bagus, pihaknya juga melakukan perluasan lahan lada sebanyak 895 ha. Dengan begitu diharapkan terjadi akselerasi terhadap produksi lada, sehingga ekspor juga mengalami peningkatan.
Vietnam merupakan negara tujuan ekspor lada putih Indonesia yang paling besar mencapai 14.822.434 kilogram (Kg) dengan nilai ekspor sebesar 32.535.790 dollar AS AUSD. Disusul Amerika Serikat yang mengimpor lada dari Indonesia sebesar 2.356.451 dengan nilai ekspor 9.083.224 dollar AS.