Rabu, 14 Mei 2025


Pelatihan Kopi untuk Petani di Sekitar Danau Toba dari Polbangtan Medan

30 Jun 2021, 16:36 WIBEditor : Ahmad Soim

Pelatihan kopi

 

 

TABLOIDSINARTANI.COM, Medan – Pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini di Indonesia sangat mempengaruhi perekonomian Provinsi Sumatera Utara, salah satunya berdampak pada sektor pariwisata daerah “DanauToba”.

Dengan menurunnya wisatawan luar negeri maupun dalam negeri di Danau Toba   berdampak kepada pedangang di sekitaran wisata Danau Toba dan pemutusan hubungan kerja di Perhotelan bagi karyawa.

Untuk membantu dalam menggerakkan ekonomi masyarakat,  Kementerian  Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan  memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitaran wisata Danau Toba menjadi pengusaha kopi dan mampu meningkatkan kualitas produksi dengan baik.

Mawar Indah Perangin Angin STP,MSI selasa 29/6/2021 di Kantor Polbangtan  Medan mengatakan ada tiga orang Dosen Polbangtan memberikan pelatihan kepada masyarakat di sekitaran wisata Danau Toba. Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan memberikan edukasi kepada petani kopi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sopo Balian Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, budidaya dan pengolahan kopi.

Kopi yang dibudidayakan Kelompok Tani Sopo Balian adalah kopi jenis Arabika yang mulai berbuah pada usia 3-4 tahun dan memerlukan waktu 6-8 bulan dari mulai kuncup hingga matang.

BACA JUGA:

Materi pengolahan kopi yang ia sampaikan dimulai dari proses panen, dimana kopi memiliki beberapa kriteria seperti perubahan warna (hijau, hijau kekuningan, kuning kemerahan, merah penuh dan merah tua), perubahan ukuran, perubahan aroma, perubahan tekstur dan perubahan rasa.

"Ada beberapa tahapan dalam pengolahan kopi yaitu pengolahan kering, pengolahan basah, pengolahan semi wash dan pengolahan honey. Perbedaan pengolahan akan menghasilkan karakter kopi yang berbeda," katanya.

Ketua Kelompok Tani Sopo Balian, Indra Sitohang, mengatakan sangat mengapresiasi materi pengolahan kopi yang disampaikan oleh Dosen Polbangtan Medan tersebut. Mengingat selama ini para petani yang tergabung di Kelompok Tani Sopo Balian menjual kopi berupa red cherry atau buah merah yang per kilonya hanya dihargai Rp5.000.

Melalui pelatihan tersebut diharapkan para petani kopi bisa melakukan pemanenan secara selektif sehingga meningkatkan mutu kopi dan mengolah kopi dengan berbagai metode pengolahan.

"Sehingga dapat menaikkan nilai ekonomisnya serta pendapatan dan kesejahteraan petani pun meningkat,"

Kabid Penyuluhan Syahrel Purba berharap kiranya pengabdian Polnangtan dapat ditingkatkan karena hal ini sangat membantu pemulihan ekonomi dan kiranya dapat dibantu mesin pengolahan kopi dan juga pemasaran kopi baik juga pelatihan barista sehingga pemuda pemuda dapat membuat café café di pusat kota.

=== 

Sahabat Setia SINAR TANI bisa berlangganan Tabloid SINAR TANI dengan KLIK:  LANGGANAN TABLOID SINAR TANIAtau versi elektronik (e-paper Tabloid Sinar Tani) dengan klikmyedisi.com/sinartani/ 

Reporter : RE Gultom
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018