TABLOIDSINARTANI.COM, Papua Barat --- Dari Sabang hingga Papua, memiliki citarasa kopinya tersendiri. Jika kopi Gayo menjadi trademarknya Kopi Aceh, masyarakat Papua Barat juga punya Kopi Senang. Meskipun bukan single origin, nyatanya kopi Senang memiliki fans tersendiri.
"Senang, Kopi na raos pisan (Senang, Kopinya enak sekali). Benten, asli kopina, teu janten kembung. (Beda kopinya, tidak menyebabkan kembung pada perut) ," ucap penggemar kopi asal Jawa Barat, Diding Suhardi yang berkesempatan mencoba Kopi Senang kepada tabloidsinartani.com.
Kopi yang diproduksi oleh PT. Senang Abadi, Sorong, Papua Barat memiliki tagline “Rasa Istimewa, Harum, dan Sedap. Kopi pilihan dari biji kopi robusta ini kerap menjadi buah tangan khas Papua Barat. Harganya pun terjangkau, untuk kemasan 50 gram harga berkisar antara empat hingga lima ribu rupiah. PT. Senang Abadi pun membuat berbagai kemasan selain 50 gram, terdapat kemasan 250 gram dan 500 gram. Selain itu kopi gula 2 in 1 dan kopi gula susu 3 in 1 juga menjadi pelengkap varian yang ada.
Meskipun sudah memiliki citarasa tersendiri, terkadang penggemar kopi selalu melakukan eksperimen. Seperti yang dilakukan Roni Fadilah yang memadukan Kopi Senang dengan Kopi Mambulilling. Hasilnya, Kopi memiliki aroma dan rasa yang khas.
Meski diproduksi di Sorong, Papua Barat, ternyata biji kopinya Senang berasal di Manokwari, Sulawesi, dan Sumatera. Budi, sang pemilik telah mendirikan rumah pengolahan kopi sejak Tahun 1985. Budi yang merantau ke Papua Barat untuk berbisnis kopi, meminta restu pada orang tuanya. Siapa sangka respon orang tuanya pun cukup mengelitik. "Semoga bisnis kopi bisa bikin senang," kenang Budi. Ucapan orang tua yang kerap menjadi doa bagi putranya, menjadikan kopi produksi Budi disenangi banyak orang, khususnya jadi icon buah tangan dari Papua Barat.