Jumat, 22 September 2023


Gapki Dorong Percepatan Hilirisasi Sawit Melalui Kemitraan

09 Agu 2022, 16:45 WIBEditor : Herman

FGD Gapki, Mempercepat Hilirisasi Kebun Sawit Rakyat Melalui Kemitraan Petani Sawit Dengan Pelaku Industri Sawit | Sumber Foto:Istansu

TABLOIDSINARTANI.COM, Medan --- Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Mempercepat Hilirisasi Kebun Sawit Rakyat Melalui Kemitraan Petani Sawit Dengan Pelaku Industri  Sawit.

Dalam arahanya, Gubernur Sumatra Utara yang diwakili Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumatera Utara, Dr. Naslindo SE MM, sangat mendukung terlaksananya FGD tersebut, terlebih capaian PSR yang saat ini seluas 21.347 ha dianggap masih sangat jauh dari darget seluas 180.000 ha sehingga dapat ditingkatkan. 

Lebih lanjut Naslindo mengatakan bahwa hilirisasi memiliki peran yang sangat penting,  dan petani sawit tidak hanya menjadi petani tetapi juga bisa melakukan pengolahan produk sawit dengan diadakanya pabrik mini CPO dan minyak goreng sawit merah.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono menyampaikan bahwa percepatan hilirisasi kemitraan harus diciptakan antara petani sawit dengan pelaku usaha pabrik kelapa sawit, karena hilirasi memiliki peran yang sangat penting 

Namun sebelum mempercepat hilirisasi, Joko menekankan yang tidak kalah penting juga adalah memperhatikan sisi hulu atau yang sebut sebagai hulunisasi. 

"Hulunisasi juga penting karena kalau kita lihat teman-teman petani masih menghadapi berbagai persoalan seperti produktivitas, kemudian juga daya saing. Dan ini semua mempengaruhi sebenarnya terhadap kinerja sawit secara nasional," ujar Joko.

 

Hulu harus dijembatani dengan kemitraan, agar bisa mengakses apa yang ada di hilir. Dan petani akan mendapatkan banyak manfaat dengan adanya kemitraan.

"Dengan kemitraan harusnya petani akan punya harapan untuk meningkatkan produktivitas kebunnya, memperbaiki kebunnya, termasuk juga bisa mendapatkan kepastian di dalam tata niaganya," terangnya.

Selain itu, petani juga diharapkan mendapatkan margin yang terbaik. Artinya, produktivitas petani tetap tinggi namun pengeluaran biaya rendah. Sehingga, dalam situasi tertentu yang buruk sekalipun, petani tetap mendapatkan margin yang optimal.

"Mudah-mudahan dengan kemitraan ini petani juga mendapatkan kepastian tataniaga, kepastian offtaker. Perusahaan juga mendapatkan untung, mendapat kepastian supply, mendapatkan kepastian dalam keberlanjutan, sehingga saling menguntungkan. Kemitraan juga menjadi sarana menjadi Jalan bagaimana petani ikut serta dalam program hilirisasi," jelasnya 

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman menyampaikan Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong hilirisasi sawit.

Pemerintah juga mendorong peningkatan produktifitas perkebunan sawit melalui PSR, sejak 2016 -Juni 2022 Pemerintah melalui BPDPKS telah mendanai PSR seluas 257.000 ha dengan 110.000 petani swadaya

“Kemudian Presiden RI memberikan target 540.000 ha, walaupun saat ini baru mencapai 50 % harapannya Pemetintah mampu memenuhi permintaan CPO yang terus meningkat setiap tahun sehingga tahun 2025 mampu memproduki 50 juta ton,” ujar Eddy. 

Pada FGD yang dilaksanakan di Hotel Santika Dyandra Premiere Convention Center, Medan ini menghadirkan narasumber Sapto Tranggono (Inventor Teknologi CPO Premium), Guru Besar Ilmu Pangan IPB, Prof Dr.Ir,Nuri Andarwulan,MSi, Direktur Eksekutif PASPI, Dr Ir Tungkot Sipayung Msi.  

Juga hadir petani dari KUD Teluk Panji, Kec Kampung Rakyat, Kab Labuhanbatu Selatan, Heri Susanto, Darsono, Ponirin, dan Jarno.  Perwakilan PT.ABM, Gapoktan, serta petani dan pengurus GAPKI.

Reporter : Istansu
BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018