Kegiatan sosialisasi produk pangan olahan sawit | Sumber Foto:Dok. BPDPKS
TABLOIDSINARTANI.COM, Lebak---Olahan sawit yang beragam sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan. Selain berbagai produk yang sudah banyak dikenal masyarakat seperti minyak goreng dan produk kebutuhan lainnya, ternyata ada potensi olahan sawit lain yang bisa dibuat masyarakat untuk menghasilkan uang.
Sayangnya berbagai produk olahan sawit lain yang dibuat masyarakat belum banyak dikenal. Karena itu Dewan Pembina Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani), Mulyono Machmur mengatakan diperlukannya sosialisasi yang lebih masif.
“Ternyata olahan sawit banyak sekali yang bisa menghasilkan uang. Potensi luar biasa olahan sawit ini diperlukan sosialisasi yang lebih masif,” katanya saat Talkshow Hibrid Sosialisasi Ragam Olahan Berbasis Sawit untuk Pekebun yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani bekerjasama BPDPKS, Rabu (17/5).
Mulyono mengatakan, nilai tambah yang besar ini ditentukan oleh pasar. Karena itu, pendamping harus terus memberikan motivasi kepada teman-teman petani, untuk berusaha lebih semangat. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya berkelompok dalam memasarkan hasil olahan sawit harus dalam satu kelompok.
Dengan berkelompok, para pelaku usaha olahan sawit bisa memiliki posisi tawar yang kuat terhadap harga jual produk yang dipasarkan. “Bila pelaku usaha melakukan sendiri-sendiri maka akan kalah dengan pasar, namun bila berkelompok maka akan lebih efisien, punya posisi tawar sehingga keuntungan akan lebih bagus,” ungkapnya.
Agar dapat efektif dalam berkelompok syaratnya harus ada semangat/motivasi dan lebih pokok lagi ada motivasi berprestasi dan adanya kepemimpinan dalam kelompok tersebut. “Jadi diantara petani harus punya pemimpin, penyuluh perlu mengajarkan ilmu kepemimpinan kepada petani. Dan bagaiman jiwa wirausaha juga diturunkan kepada [elaku usaha/petani,” jelasnya.
Untuk permodalan yang saat ini menjadi salah satu kendala para pelaku usaha olahan sawit, Ketua Dewan Pembina Perhiptani ini menyarankan agar pelaku usaha bisa memanfaatakn Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Pelaku usaha bisa memanfaatkan KUR dengan bunga yang rendah dan nilai pinjaman yang besar. Penyuluh harus berembuk bagaimana para pelaku usaha/petani bisa mengakses KUR ini,” ujarnya.