TABLOIDSINARTANI.COM, Padang --- Bicara kopi tidak akan pernah ada habisnya. Komoditas perkebunan yang satu ini memiliki peluang pasar yang sangat besar karena konsumsinya, baik nasional maupun internasional terus meningkat, bahkan kini semakin marak bermunculan ragam produk olahan kopi.
Seiring dengan pengembangannya, tak dapat dipungkiri persaingan kopi di pasar global kian ketat. Tak hanya itu, petani kopi juga masih dihadapkan berbagai tantangan. Misalnya, luas lahan, produktivitas, kualitas produksi, harga, penyakit tanaman kopi, ditambah dengan adanya perubahan iklim. Hal tersebut tentu dapat berdampak signifikan terhadap pendapatan petani dan perluasan kebun kopinya.
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, tentu tak tinggal diam, terus berupaya mencari solusi bagi petani. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, meminta jajarannya agar kontiniu melakukan pembinaan dan mensosialisasikan pentingnya kelembagaan yang melibatkan stakeholder terkait, demi menyiapkan petani menghadapi berbagai tantangan tersebut.
Selain itu, Andi Nur juga meminta jajarannya agar terus mendorong peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sektor perkebunan. "Inilah saatnya petani milenial ikut terjun langsung geluti dan kembangkan komoditas perkebunan beserta produk turunannya. Untuk itu saya mengajak untuk mengoptimalkan inovasi dan menghasilkan produk baru yang jitu. Kita perkaya dan sinergikan bersama kekuatan komoditas kita,” katanya.
Namun demikian lanjut Andi Nur, rentunya disesuaikan dengan trend pasar saat ini dan teknologi yang mumpuni. Dengan didukung ide kreatif, inovatif dan komitmen yang kuat, kualitas produksi hingga produk turunannya yang dihasilkan semakin bermutu baik, berdaya saing dan berpeluang ekspor menembus pasar global.
Andi Nur mengakui, peluang usaha perkebunan terbuka lebar. Untuk itu harus diperhatikan dan dipantau terus ketersediaan komoditas kedepannya, agar dapat terjamin dan keberlanjutan.
“Sudah saatnya regenerasi petani, diharapkan kita semua dapat bersinergi berkolaborasi bersama-sama memperkuat pertanian ini, mari ajak dan rangkul generasi milenial agar mau ikut menggeluti atau berwirausaha di bidang pertanian termasuk perkebunan,” ujar Andi Nur.
Generasi muda harus dapat melihat dan menangkap peluang dengan strategi yang baik dan tepat. Menjawab tantangan tersebut, di Sumatera Barat saat ini telah dibentuk Asosiasi Kopi Minang. Asosiasi ini hadir dengan program dan kegiatan yang difokuskan pada pengembangan brand kopi khususnya di Sumbar.
Saat ini, anggota asosiasi telah mencapai 160 orang, terdiri dari petani, coffee shop hingga barista di Provinsi Sumbar. Pengurus baru komunitas sosial yang bergerak dan peduli akan kehadiran Kopi di Sumbar ini, dikukuhkan pada 14 Desember 2021 lalu dengan Ketua Umum AKM periode 2021 - 2024 adalah Putu Mulya Agung Wahyudi.