Mentan SYL bersama Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam Syah saat panen sawit di Sumsel
TABLOIDSINARTANI.COM, Ogan Komering Ilir---Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) menjadi salah satu upaya pemerintah mempertahankan produksi sawit. Pemerintah menargetkan seluas 180 ribu ha tanaman sawit rakyat bisa diremajakan. Untuk itu, harus ada akselerasi.
Salah satu lokasi PSR yang menghasilkan berada di lahan perkebunan sawit milik KUD Perkebunan Kelapa Sawit Bumi Jaya dari Desa Bumi Harapan, Kecamatan Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Saat panen sawit program PSR, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, sesuai arahan Presiden RI perlu upaya perbaikan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan mengganti tanaman tua atau tidak produktif melalui program PSR.
Dari luas areal sawit rakyat tersebut, menurut SYL, setidaknya terdapat 2,8 juta hektar potensial untuk diremajakan. Setiap tahun program PSR ditargetkan seluas 180.000 ha yang tersebar di 21 provinsi sentra peremajaan sawit rakyat.
Peningkatan produksi dan produktivitas sawit melalui PSR ini difasilitasi dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS). Program tersebut difokuskan pada kebun sawit rakyat dengan tanaman tua (lebih dari 25 tahun) dan produktivitasnya rendah.
Provinsi Sumatera Selatan merupakan provinsi dengan capaian realisasi program PSR terluas di Indonesia, yaitu seluas 59.329 ha, sekaligus pelopor program PSR di Indonesia. Sedangkan Ogan Komering Ilir merupakan kabupaten dengan realisasi program PSR terluas di Indonesia yaitu seluas 27.955 ha.
“Tentu panen perdana ini sangat membanggakan, patut diapresiasi. Ini adalah prestasi dan bisa dijadikan penyemangat bagi pekebun sawit lainnya di Indonesia," harapnya. Karena itu, SYL meminta jajarannya agar terus melakukan akselerasi PSR. Bahkan Ia berharap target program PSR tahun ini dapat mencapai 200.000 ha.
Pada kegiatan panen perdana ini, SYL juga mengajak semua pihak yang terlibat dalam program peremajaan sawit rakyat, khususnya pekebun sawit program PSR di Kabupaten Ogan Komering Ilir, menjadi momentum mewujudkan komitmen bersama meningkatkan produktivitas kebun rakyat, pada akhirnya memberikan peningkatan kesejahteraan pekebun sawit.
“Luar biasa petani, sudah mengubah mainset bahwa pengelolaan tanaman dari yang sudah tidak produktif menjadi lebih produktif. Apalagi tanaman yang ada sekarang sudah melalui tahapan yang sangat ketat, mulai dari penentuan benih unggul, pola tanam dan sampai panen. Sukses untuk petani sawit di Ogan Komering Ilir," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, sejak awal tahun 2023, Kementerian Pertanian telah melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka akselerasi pencapaian peremajaan sawit rakyat. Diawali dengan revisi Permentan Nomor 03 tahun 2022 menjadi Permentan Nomor 19 tahun 2023.
Selain itu ungkapnya, juga dilakukan berbagai koordinasi dengan asosiasi petani kelapa sawit, Perusahaan Perkebunan, Dinas yang membidangi Perkebunan tingkat Provinsi dan Dinas yang membidangi perkebunan tingkat kabupaten.
"Peremajaan sawit rakyat jangan hanya dipandang bagaimana cara kita memperbaiki tanaman kelapa sawit yang sudah tua atau tidak produktif, tetapi peremajaan sawit rakyat harus mampu menciptakan inovasi, optimalisasi sumber daya lahan serta pemberdayaan bagi petani sawit," ujar Andi Nur.
Andi Nur menambahkan, lahan peremajaan dapat mengoptimalkan semua potensi seperti Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Sela (Kesatria) dan juga dengan ternak. "Saya menyakini ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi pekebun sawit di Indonesia yang tentunya dilakukan disesuaikan dengan minat dan spesifik lokasi,” ujarnya.
Karena itu, Andi Nur menegaskan, semua harus menjadikan PSR ini menjadi sebuah gerakan bersama untuk memberikan akselerasi atas setiap langkah dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi petani sawit dengan memegang teguh prinsip mengangkat petani kecil dengan tidak mengecilkan industri yang besar.
“Saya berharap pada hari ini momentum ini dapat mendorong sinergi multi pihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat memperkuat perkelapasawitan nasional. Tentunya dalam mendorong peningkatan daya saing dan pemulihan ekonomi nasional di sentra sawit melalui program PSR, serta memanfaatkan seluruh potensi yang dapat dimanfaatkan khususnya produk samping," harap Andi Nur.