TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta--- Gula menjadi komoditas pangan stratagis yang menjadi target pemerintah untuk bisa mencapai swasembada. Untuk maksud tersebut, Kementerian Pertanian telah menyusun grand strategi untuk mencapai swasembada gula pada tahun 2028.
Kasubdit Tanaman dan Pemanis Lain Direktorat Semusim dan Tahunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Haris Darmawan mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan Perpres 40/2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Pembangunan Kebutuhan Bio Etanol sebagai Bahan Bakan Nabati (BioFuel).
”Dalam Perpres tersebut pemerintah telah menetapakn swasembada gula konsumsi tahun 2028,” katanya Saat webinar Perkebunan Outlook 2024 dengan tema Strategi Kolaboratif Mewujudkan Peningkatan Produksi Tebu yang digelar Gamal Institute, Selasa, (23/1)
Hitunganya, jika tahun 2023 produksi gula sebanyak 2,27 juta ton, maka tahun 2028 produksinya bisa mencapai 3,46 juta ton. Saat ini luas total areal tebu nasional 504.776 hektar (ha). Dari luasanya itu, perkebunan tebu milik rakyat seluas 298.298 ha. Sedangkan jumlah pabrik gula (PG) sebanyak 58 PG dengan kapasitas 341.600 ton cane per day (TCD).
Untuk mencapai swasembada gula, Haris mengatakan, pihaknya sudah menyusun grand strategi jangka Panjang peningkatan produksi, baik mulai hulu hingga hilir. Dari sisi hulu, pihaknya akan terus berkoordinasi dalam upaya pelepasan areal kawasan hutan yang bisa dimanfaatkan untuk perluasan tebu, kemudian koordinasi penyediaan lahan tebu bisa menggunakan lahan HGU yang terbengkalai.
“Penataan lahan akan kami lakukan, terutama untuk pabrik gula agar membangun kebun sendiri dan kebun rakyat untuk memenuhi kapasitas pabrik berikut sarana pengairannya,” katanya. Begitu juga dalam penyediaan benih akan dilakukan dalam satu manajemen PG dan penataan varietas, termasuk penggunaan varietas unggul (rendemen tinggi).
Saat ini ungkap Haris, Ditjen Perkebunan sedang memproses penerbitan Peraturan Menteri Pertanian tentang Kemitraan Pekebun Tebu dengan Pabrik Gula. Permentan ini sebagai upaya penguatan kemitraan yang sudah terjalin antara PG dengan petani.
"Untuk mencapai swasembada gula, Direktorat Jendral Perkebunan akan mengoptimalkan 59 persen area perkebunan rakyat. Namun, kami juga menyadari adanya tantangan pendanaan, khususnya terkait bongkar ratoon. Untuk itu, kami akan mendorong pelaksanaan bongkar ratoon melalui anggaran KUR," ungkap Haris.
Selain bagian hulu, pemerintah juga menyiapkan strategi d hilir. Baca halaman selanjutnya.