Kamis, 12 Desember 2024


Vanili Organik, Emas Hijaunya Masyarakat Lombok Tembus Amerika

26 Jan 2024, 10:55 WIBEditor : Gesha

Ekspor vanili NTB ke Pasar Amerika | Sumber Foto:BPSIP NTB

TABLOIDSINARTANI.COM, Lombok -- Di balik keindahan alam pulau Lombok yang memukau, tersembunyi sebuah cerita kearifan lokal yang tak kalah menakjubkan. Vanili Organik yang menjadi emas hijaunya masyarakat. Dibudidayakan dengan penuh kasih sayang dan semangat kebersamaan, keberhasilan ini menjadi sebuah kisah inspiratif tentang bagaimana masyarakat setempat mengangkat potensi alam menjadi ladang emas harapan, mengubah panorama ekonomi dan memberdayakan komunitas.

Vanili, tanaman perkebunan berharga tinggi, menawarkan stabilitas harga yang konsisten dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya. 

Di Indonesia, vanili dikenal sebagai komoditas ekonomi unggul, terutama karena ekstrak buahnya menjadi bahan pengharum utama dalam industri makanan dan minuman. 

Kunci kesuksesan dalam agroindustri vanili terletak pada proses pengolahan dan pengeringan, mengubahnya menjadi buah vanili kering yang memberikan nilai tambah signifikan. Harga vanili segar meningkat jauh lebih tinggi daripada harga vanili kering.

Pasar ekspor vanili dari Indonesia masih memiliki potensi besar, dengan konsumen baik di dalam maupun luar negeri yang semakin menggemari tanaman ini. 

Meskipun vanili umumnya dijual dalam kondisi segar di tingkat petani, ekspansi budidaya vanili oleh masyarakat melalui perkebunan rakyat terus berkembang. Terdapat peluang besar untuk vanili organik, terutama di pasar internasional.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), perkembangan vanili selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan, didorong oleh peningkatan harga vanili segar di tingkat petani. 

Meskipun luas pengembangan tanaman vanili di NTB masih tergolong kecil, potensi lahan yang tersedia sangat besar. Beberapa kabupaten di NTB, seperti Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Barat, sebagian Lombok Tengah, Bima, dan Dompu, menjadi sentra tanaman vanili.

Untuk ekspor, Vanili kering diklasifikasikan ke dalam beberapa grade, di antaranya, Grade Gourmet dengan harga 18 juta per kilo kering, Grade A seharga 2,1 juta, Grade III seharga 1,2 juta, Grade Extract seharga 300 ribu, dan Fair Trade (pasta) dengan harga 350 ribu per botol. 

Kualitas vanili organik Lombok diakui tinggi di pasar internasional, terbukti dengan kandungan vanilin pada vanili organik Indonesia mencapai 2,4% menurut hasil uji laboratorium. 

Tingginya kandungan ini menjadi faktor utama dalam menopang harga jual vanili organik Lombok yang memikat di Amerika Serikat.

Meski potensi hasil vanili mencapai 8,91 ton per hektar, produktivitas vanili di NTB masih rendah, hanya mencapai 2,92 ton per hektar basah. 

Hal ini disebabkan oleh cara budidaya yang masih sederhana dan kurangnya penggunaan budidaya vanili standar. Tantangan lainnya meliputi ketersediaan bibit unggul yang masih minim dan penanggulangan Organisme Penggangu Tanaman yang belum optimal, khususnya dalam penanganan secara hayati dan nabati. 

Pendampingan BPSIP NTB

Dalam menghadapi potensi besar ini, upaya peningkatan kualitas budidaya dan perlindungan tanaman perlu menjadi fokus bagi pengembangan vanili yang berkelanjutan di NTB.

Belajar dari kondisi tersebut, untuk meningkatkan produktivitas vanili, hal yang paling utama diperbaiki yaitu penyediaan benih/bibit  vanili yang berkualitas dari varietas unggul baru. Melakukan penerapan budidaya vanili yang terstandar serta  pengedalian OPT dengan menggunakan pengendalian secara hayati / nabati. 

Melalui penggunaan varietas unggul baru vanili yang standar dan bersertifikat akan membantu mempercepat peningkatan produktivitas  vanili di tingkat petani. Perlu adanya Bimbingan teknik dan Sekolah lapang/pendampingan  terkait produksi bibit vanili agar diperoleh bibit vanili yang berkualitas, terstandar dan tersertifikasi, termasuk pendampingan dalam budidaya vanili yang terstandar.

Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP)  Nusa Tenggara Barat  (NTB) berinisiatif untuk membentuk tim peningkatan ekspor vanili organik, dengan menggandengan instansi terkait seperti Balai Karatina Pertanian Kelas 1 Mataram, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Bank Inodenesia dan petani eksportir seperti Pak Muhir. 

Untuk diketahui, Pak Muhir dan UD. Rempah Organik Lombok-nya memegang peran sentral sebagai salah satu dari hanya dua lembaga di Indonesia yang meraih sertifikat Organik berstandar internasional dari USDA (Amerika Serikat).

Lokasi UD. Rempah Organik Lombok di NTB, khususnya di pulau Lombok, mempermudah konsumen vanili organik Lombok dalam melakukan transaksi langsung. 

Dengan UD. Rempah Organik Lombok sebagai eksportir utama vanili organik, kepastian pasar untuk produk ini menjadi lebih terjamin, dengan harga jual yang signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan vanili non organik. Hal ini menciptakan kepercayaan serta memperkuat posisi mereka dalam mendukung industri vanili organik yang semakin berkembang di pasar internasional.

BPSIP NTB, bersama tim Genjot Ekspor Vanili Organik, telah berhasil memberikan bimbingan teknis dan pendampingan standar budidaya vanili organik kepada Kelompok Tani. 

Kedua kelompok yang terpilih, yaitu Kelompok Tani Vanili Organik Sajang di Lombok Timur dan Nangka Rempek di Bayan Lombok Utara, telah mendapatkan pembinaan karena telah memperoleh sertifikasi lahan dan produk organik dari lembaga USDA (Amerika Serikat). Dengan luas lahan mencapai 177 hektar dan melibatkan 114 anggota, kelompok-kelompok ini menjadi fokus pengembangan.

Melalui bimbingan dan pembinaan, produktivitas buah segar vanili organik kedua kelompok tani ini mengalami peningkatan signifikan. Kelompok Nangka Rempek di Bayan Lombok Utara, dalam satu hari, berhasil mencapai transaksi penjualan vanili segar sebesar 800 juta rupiah.

Sementara itu, kelompok tani Sajang di Lombok Timur, dengan harga vanili basah organik mencapai 350 ribu per kilogram, memiliki potensi penjualan yang sangat menguntungkan. 

Dengan jumlah vanili basah mencapai 300-500 kg, pendapatan yang dihasilkan berkisar antara 105 juta hingga 175 juta rupiah. Jika dihitung per bulan, para petani vanili ini dapat memperoleh pendapatan sebesar 8,75 juta hingga 14,58 juta rupiah. 

Pada akhirnya, peningkatan produktivitas petani vanili organik di Lombok menciptakan dampak positif yang terukur dalam peningkatan nilai ekspor ke Amerika Serikat. 

Pada tahun 2021, ekspor vanili organik dari Lombok ke USA mencapai 2,4 ton. Angka ini meningkat menjadi 3,5 ton pada tahun 2022, lalu melonjak tajam menjadi 6,5 ton pada tahun 2023. 

Kedepannya, BPSIP NTB dan tim Genjot Ekspor terus memberikan bimbingan teknis dan pendampingan standar budidaya vanili organik. 

Upaya ini bertujuan untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas vanili organik untuk ekspor, sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani vanili di Nusa Tenggara Barat. 

Langkah ini menandai komitmen dalam memajukan industri vanili organik yang semakin berkembang di panggung internasional.

 

 

 

 

Reporter : Baiq Tri Ratna, Awaludin Hipi, Slamet Nugroho
Sumber : BPSIP NTB
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018