TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta---Pemerintah telah menetapkan kembali swasembada gula konsumsi pada tahun 2028. Untuk mengejar target swasembada si manis tersebut, beberapa pabrik gula (PG) yang sudah ada akan direvitalisasi dan juga pembangunan PG baru.
Kasubdit Tanaman dan Pemanis Lain Direktorat Semusim dan Tahunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Haris Darmawan mengatakan, di sisi hilir pemerintah akan meningkatkan efisiensi PG eksisting berbasis tebu dengan merevitalisasi mesin dan penggabungan PG yang tidak efisien. Kemudian melakukan penataan jadwal giling tebu.
Untuk PG Rafinasi yang sudah ada saat ini, kata Haris, pemerintah akan mendorong membangun PG baru dan membangun kebun tebu (program ekstensifikasi), serta menjaring Investasi PMDN atau PMA. Proses pembangunan PG baru berbasis tebu direncanakan dalam kurun waktu 3 tahun dari tahun 2025 – 2028.
Hasil dari Rakor Persiapan Pembangunan Pabrik Gula Baru pada 21 November 2023, Haris mengungkapkan, PTPN III (holding) atau PT. SGN rencana akan membangunan PG Baru sebanyak 9 PG baru dan 3 PG eksisting dibangun kembali. Selain itu IDFood akan membangun ulang 1 PG di Subang, PT. Global Papua Abadi rencana akan membangun PG di Merauke. Saat ini sedang dibangun PG di Tegal milik PT. Wahana Gula Investama, sehingga rencana akan dibangun sebanyak 15 PG.
“Sehingga dari target 30 PG baru yang dicanangkan Menteri Pertanian sudah terencana PG baru sebanyak 15 PG. Tersisa 15 PG baru yang harus direncanakan dibangun sesuai arahan Pak Menteri, diupayakan pada lokasi yang saat ini akan dilakukan overlay untuk Provinsi Gorontalo, Sulteng, Sultra dan Nusa Tenggara Timur dengan total luas 174.481 ha,” tuturnya.
Haris menjelaskan, dalam pembangunan PG baru akan dilakukan penyiapan investasi melalui BKPM/OSS Pusat dan Daerah serta penyiapan infrastruktur dilakukan pada tahun 2025. Kemudian tahun 2026 program penyiapan benih. Sedangkan penyiapan kebun tebu giling dilakukan pada tahun 2026 – 2027. ”Commisioning awal untuk mengolah raw sugar dilaksanakan pada awal tahun 2028. untuk commisioning akhir 2028 untuk mengolah tebu,” katanya