TABLOIDSINARTANI.COM, Padang -- BPDPKS mendorong generasi muda untuk berperan serta aktif dan terlibat langsung dalam memajukan industri kelapa sawit di Indonesia.
Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Kabul Wijayanto, menegaskan bahwa industri kelapa sawit telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
Kabul berharap acara GenSawit Talkshow dapatĀ memotivasi generasi muda untuk aktif berpartisipasi.
"Kami berharap bahwa ini adalah awal dari upaya positif yang terus ditanamkan dan dibangun, serta menghilangkan stereotip negatif tentang kelapa sawit yang sebenarnya belum tentu benar. Semoga ini dapat memberikan manfaat bagi negara kita saat ini dan di masa depan," ungkap Kabul Wijayanto dalam acara GenSawit Talkshow di Hotel Santika, Padang, Sumatera Barat, pada Kamis (21/3).
BPDPKS, sebagai salah satu Badan Layanan Umum di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan dana yang berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah DJPb Sumatera Barat, Syukriah, menyatakan bahwa generasi muda saat ini akan menjadi penggerak utama dalam mengembangkan kelapa sawit menjadi komoditas yang bermanfaat secara multiguna bagi semua.
Menurut Syukriah, kelapa sawit memiliki potensi besar untuk kemajuan Indonesia, dan ia yakin bahwa di masa depan, kelapa sawit akan menjadi sumber penghasilan bagi generasi muda yang akan terus mengembangkannya.
"Kami berharap bahwa melalui acara ini, akan terjadi perubahan dalam pola pikir generasi muda untuk lebih aktif terlibat dalam mengembangkan industri kelapa sawit, terutama di Sumatera Barat," ungkap Syukriah.
Sementara itu, Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad Maulizal Sutawijaya, menjelaskan bagaimana lembaganya berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, menjaga stabilitas harga CPO, dan memperkuat industri hilir.
"Kami bertujuan untuk meningkatkan kinerja sektor sawit di Indonesia, di mana peran kami saat ini sangat penting untuk memastikan kesuksesan industri sawit di masa mendatang," jelas Achmad.
Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar, menekankan bahwa Indonesia merupakan pemimpin dalam industri kelapa sawit secara global, menjadi pusat produksi dan konsumsi minyak nabati di dunia.
Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar, Indonesia berambisi untuk meningkatkan produksinya menjadi lebih dari 50 juta ton pada tahun 2025.
Nilai TinggiĀ
Selain itu, Direktur Eksekutif PASPI, Tungkot Sipayung, menjelaskan bahwa proses produksi perkebunan dan industri kelapa sawit memiliki nilai komoditas yang sangat tinggi.
Tungkot menambahkan bahwa minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati yang paling berkelanjutan di antara keempat jenis minyak nabati utama di dunia (kelapa sawit, kedelai, kanola, dan bunga matahari), dengan emisi yang paling rendah.
"Minyak kelapa sawit juga memiliki tingkat kerusakan biodiesel yang paling rendah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika minyak nabati lain menyerang kelapa sawit karena kalah mutu dan harga, sehingga menyebabkan kampanye-kampanye negatif terhadap kelapa sawit," tegas Tungkot.
Fenny Sofyan dari Bidang Kompartemen Media Relations GAPKI juga menyoroti bahwa kelapa sawit menjadi pusat produksi bagi negara lain, termasuk Pakistan, India, dan negara-negara di Eropa.