Senin, 14 Oktober 2024


Kementan Dukung Penetapan Harga Acuan TBS Melalui Bursa CPO

27 Mei 2024, 14:41 WIBEditor : Gesha

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Dr. Prayudi Syamsuri, S.P., M.Si ketika kunjungan ke Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Senin (27/05) | Sumber Foto:Istimewa

Harga Bursa Kompetitif 

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia, Gulat Manurung yang ditemui Sinar Tani dalam kegiatan ini juga menyambut baik adanya Bursa CPO ini sebagai upaya perbaikan harga TBS di tingkat petani sawit.

"Tanpa bursa ini, kapan kita bisa mendapatkan hak kita?. Hitung-hitungan, harga TBS itu 14 persen dari CPO, kenyataannya disaat CPO Rp 4 ribu, TBS hanya dihargai Rp 217 per kilogram," jelasnya.

Gulat menjelaskan, untuk menentukan harga CPO di Indonesia, terdapat 3 patokan yang menjadi rujukan. Pertama harga referensi yang ditentukan Kementerian Perdagangan, harga Rotterdam, dan ketiga tender PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN).

"Selama ini kita kan berkiblat ke KPBN, tidak transparan, tertutup. Akhirnya harga CPO kita diatur-atur. Setiap hari saya selalu bagikan harga bursa Malaysia, bursa CPO dan harga KPBN, ternyata Bursa CPO kita harganya selalu diatas dibandingkan KPBN," jelasnya.

Sekali lagi Gulat menjelaskan, Harga TBS sawit sangat bergantung kepada harga CPO, sehingga penentuannya pun dipengaruhi terkait dengan jumlah ketersediaan stok.

"Bisa dibayangkan, kita (petani) enggak dapat harga Rp 300 per kilogram ketika CPO mendapatkan harga Rp 2400. Setiap Rp 1000 naik Harga CPO, TBS bisa naik Rp 300, sudah rumusnya. Kalau harganya bisa naik ke Rp 2400 kan, petani harga TBS bisa naik menjadi Rp 600 per kilogramnya.

Karena itu, Gulat berharap agar sesama Asosiasi petani sawit untuk sesama mengawal supaya bursa CPO ini bisa menjadi rujukan Dunia. 

Manfaat bursa CPO juga diungkapkan Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran GAPKI Manumpak Manurung. Menurutnya, ICDX memainkan peran penting dalam mendukung para pengusaha di industri CPO Indonesia melalui sejumlah manfaat signifikan.

"Membantu dalam pembentukan harga referensi domestik untuk komoditas CPO, yang diharapkan memberikan dampak positif pada industri dan ekonomi," kata Manumpak.

ICDX menyediakan harga referensi CPO yang transparan dan real-time, membantu para pelaku usaha dalam membuat keputusan yang lebih akurat. Transparansi harga ini mengurangi risiko manipulasi harga dan memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam perdagangan memiliki akses yang sama terhadap informasi pasar.

ICDX juga menciptakan lapangan bermain yang setara bagi semua pelaku usaha di pasar CPO, baik domestik maupun internasional. Dengan demikian, semua pihak dapat mengakses informasi pasar yang setara, sehingga mengurangi potensi keuntungan tidak adil atau kerugian.

Manumpak mengakui baru sebagian kecil anggota Gapki yang masuk Bursa CPO. Untuk itu, dia mengharapkan kalau bisa semua anggotanya masuk bursa CPO.

“Saya rasa kalau di level perusahaan besar, sosialisasi sudah cukup masif. Tapi memang harus ada niat dari para pelaku usaha itu sendiri untuk masuk bursa CPO,” ujarnya.

Reporter : Nattasya
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018