TABLOIDSINARTANI.COM, Medan --- Upaya peningkatan pengetahuan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian terus digalakkan, baik oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) maupun Kementerian Pertanian. Salah satu langkah konkret dalam mendukung upaya ini adalah melalui pelatihan dan pembinaan SDM.
Dalam rangka mendukung inisiatif ini, Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi menjalin kerja sama dengan BPDPKS untuk mengembangkan SDM di sektor perkebunan kelapa sawit. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengelolaan kelapa sawit yang berkelanjutan.
Salah satu hasil dari kerja sama ini adalah Pelatihan Pengelolaan Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit Angkatan I, yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus 2024. Pelatihan ini dihadiri oleh Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono, S.P., M.P., Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, Ir. Azairin, M.M., serta Direktur Polbangtan Medan, dan widyaiswara dari Bapeltan Jambi.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta dalam perbaikan sarana dan prasarana perkebunan sesuai dengan teknik budidaya kelapa sawit yang baik. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produksi, produktivitas, mutu, dan keberlangsungan usaha kelapa sawit secara berkelanjutan.
Peserta pelatihan kali ini berjumlah 40 orang yang berasal dari Kabupaten Asahan, terdiri dari beberapa kelompok tani seperti Indah, Mekar Jaya, Sumber Agung, Mawar, dan Sumber Rejeki. Mayoritas pekebun kelapa sawit di Kabupaten Asahan menanam varietas Simalungun dengan produktivitas sekitar 1,5 hingga 2 ton per hektar, atau 15 hingga 18 ton per hektar per tahun, tergantung umur tanaman.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, Ir. Azairin, M.M., menyampaikan apresiasinya kepada Bapeltan Jambi atas pelaksanaan pelatihan ini. Ia berharap, setelah mendapatkan materi dari para narasumber, peserta pelatihan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, serta mampu menerapkan ilmu yang didapatkan di lapangan.
Sugeng Mulyono, S.TP., M.P., selaku Kepala Bapeltan Jambi, mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu langkah penting dalam menghadapi dampak El NiƱo yang berkepanjangan, yang diperkirakan dapat memicu inflasi.
Sementara itu, Irwansyah, SST, seorang penyuluh pertanian yang turut hadir dalam pelatihan ini, berharap bahwa pelatihan pengelolaan sarana dan prasarana ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tandan buah segar di masa mendatang, yang akan mendukung percepatan sertifikasi ISPO bagi pekebun kelapa sawit di Kabupaten Asahan.
Dengan adanya pelatihan ini, para petani dan penyuluh diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk mengoptimalkan hasil perkebunan mereka, sehingga memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor kelapa sawit di Indonesia.