Selasa, 18 Februari 2025


Catatan dari 51 th ICCE, Inovasi Kelapa di Dunia Kian Berkembang  

03 Agu 2024, 14:28 WIBEditor : Yulianto

Elvy carolina pane menghadiri internasional Cocotech di surabaya, dan bertemu Menteri Perdagangan RI, H.E.DR.(HC) Zulkifli Hasan, SE.,MM

TABLOIDSINARTANI.COM, Surabaya---Tanaman kelapa dengan berbagai manfaat sangat berperan dan ekonomi dan Sosial. Bahan dari tanaman kelapa, dari daun, batang dan buah sangat berguna untuk kehidupan manusia, sehingga disebut tree of life.

Banyak produk yang dihasilkan dari kelapa. Diantaranya, sabut kelapa, minyak kelapa, arang kelapa, air kelapa, santan kelapa, sapu lidi, berbagai alat rumah tangga, daging kelapa untuk kopra,  VCO (Virgin Coconut Oil), asap cair, Coco peat, Coco fiber, geotekstil, margarine dan mayonaise.

Selain itu juga untuk kosmetik, deterjen , pakan ternak, tepung santan, sirup kelapa, santan pasta, bahan kue, kayu kelapa untuk bahan bangunan, gula kelapa, Cuka kelapa, barang Kerajinan, furniture, bahan industri makanan, teh dari bunga kelapa dan lain sebagainya.

International Cocotech Conference and Exhibition merupakan program ICC (International Coconut Community),  yang dilaksanakan bekerja sama dengan negara-negara anggota. Indonesia menjadi tuan rumah COCOTECH Conference and Exhibition ke-51.

Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Perdagangan dan ICC pada 22-25 Juli 2024 di Surabaya, dengan Tema : Harnessing Coconut’s Potensial as the Tree of  life and Green Energy (Pemanfaatan Potensi Kelapa sebagai Pohon Kehidupan dan Energi Hijau.   

keterangan foto: Bersama Direktur Eksekutif International Coconut Community (ICC), DR.Jelfina C. Alouw,  peneliti dari BRIN Pak Dr. Ir. Ismail Maskromo, M.Si dan peserta konferensi ICC.

Dihadiri negara-negara anggota ICC yang terdiri dari Federated State of Micronesia, Fiji, Guyana, India, Indonesia, Jamaica, Kenya, Kiribati, Malaysia, Marshall, Papua New Guinea, Philippines, Samoa, Solomon Islands, Sri lanka,Timor Leste, Thailand, Tonga, Vietnam, Vanuatu, dan Pantai Gading. Negara lain yang hadir yakni Brazil, Japan, Republic of China, Netherland, Perancis, Nigeria, Singapore, dan United States of America.

Kegiatan ini meliputi  saling  bertukar ilmu pengetahuan diantara anggota ICC, kebijakan pembangunan kelapa,  serta pameran teknologi dari berbagai negara yang  mendukung industri coconut dan membuka peluang kerjasama internasional. Kegiatan ini dihadiri oleh peneliti, pengusaha, pelaku usaha, pemangku kebijakan, petani, pemerintahan, produsen kelapa dll. 

Menurut Elvy Carolina Pane (Pengawas Benih Tanaman di Medan) mengatakan, beberapa materi konferensi adalah mengenai mengkomersialkan  Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari kelapa non standar; kemajuan dalam Program pengembangan biofuel berbasis minyak kelapa; dan sektor kelapa sebagai pendukung bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

Selain itu ada presentasi Kelapa Aromatik yang menunjukkan perkembangan yang maju untuk memenuhi kebutuhan kelapa muda  dunia dan meneliti gen molekular kelapa Aromatik. Ada juga mengenai teknologi untuk memanen nira kelapa. “Juga disampaikan pada konferensi ini, penggunaan charcoal untuk sustainable energi, dan adanya penambahan lapangan tenaga kerja dalam pengolahan sekam kelapa,” katanya.

Materi presentasi yang menarik adalah kelapa berkaitan kesehatan usus dan manfaat Pencernaan. VCO (Virgin Coconut oil) dapat menekan peradangan mukosa usus besar dan meningkatkan aktivitas probiotik. Materi yang menarik lain adalah karbon dan  perkebunan kelapa; varietas-varietas baru dari Malaysia; potensi jenis kelapa baru di Indonesia; dan plasma nutfah kelapa.

Pada kegiatan ini terdapat juga stand pameran PT. Benih Inti Nusantara yang mempunyai kebun di Kecamatan Pantai Cermin Kanan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara) yang mempromosikan kelapa aromatik dan kelapa varietas pandan wangi. Ada juga stand kelapa kopyor Bogor.

Ada juga stand kelapa Macapuno dari Thailand; stand produk VCO dari CV. Aji Saka Kelapa (VICO BAGOES : www.vicobagoes.com) yang mempromosikan khasiat VCO untuk menjaga kesehatan. Manfaat lainnya untuk pembersih muka dan obat kumur alami. Ada juga stand produk turunan dari kelapa dari berbagai negara; stand PT. Pulau Sambu (KARA); stand pengusaha mesin pengolahan kelapa; dan stand Organisasi kelapa di Indonesia.

Dari kegiatan tersebut, pengunaan produk-produk turunan kelapa di dunia semakin meningkat, sehingga diperlukan peningkatan produktivitas kelapa di Indonesia, terutama dengan peningkatan penggunaan benih unggul (kelapa hibrida, kelapa dalam dan kelapa genjah) dan peningkatan peremajaan kebun kelapa rakyat.

Dengan pentingnya komoditi kelapa di Indonesia sebagai produsen kelapa dunia nomer 2, perlu dukungan agar industri hulu dan hilir kelapa yang berkelanjutan bisa menjadi salah satu target pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Untuk itu harus ada kolaborasi antara petani/kelompok tani/umkm dan pengusaha/ekspotir dalam pengolahan produk turunan kelapa di 10 sentra produksi kelapa di Indonesia. Dalam jangka panjang nantinya dapat meningkatkan ekspor,  meningkatkan kerjasama eksportir/pengusaha dan petani/koperasi kelapa yang berkelanjutan.

Kegiatan internasional sangat penting, terutama komoditi perkebunan,  khsusnya untuk pertukaran inovasi,  informasi, ilmu pengetahuan,mendorong kerjasama antar negara dan membuka peluang pasar. Harapannya bisa membuka peluang belajar/magang mahasiswa2 di perusahaan kelapa atau di universitas negara penghasil kelapa untuk menyiapkan generasi penerus pertanian.

Reporter : Elvy Pane/Jelpina
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018