TABLOIDSINARTANI.COM, Tangerang Selatan--Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 secara resmi ditutup pada Sabtu (14/9). Selama kegiatan tersebut Selam penyelenggaraan tecatat total transaksi langsung kurang lebih sebesar Rp 2,32 miliar, dengan potensi transaksi dari para buyer mencapai Rp 367,2 miliar. Selain itu penandatanganan 11 MoU dengan nilai mencapai Rp 3,1 triliun.
Pameran dan ekspos perkebunan tahun ini diselenggarakan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dalam penutupan dilakukan penandatanganan MoU antara pelaku usaha dan buyer dari komoditas tebu, kopi, kakao, vanili, dan pinang.
Penandatanganan tersebut disaksikan langsung Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto. Hal ini menandai komitmen kuat para pihak dalam mendorong ekspor produk-produk perkebunan Indonesia ke pasar internasional.
Heru menekankan pentingnya sektor perkebunan sebagai penyumbang devisa terbesar dari sektor non-migas. "Melalui Bunex ini, kita semakin sadar bahwa sektor perkebunan merupakan kekuatan besar dalam perekonomian nasional, dan Perkebunan Indonesia Expo adalah ajang yang tepat untuk mempromosikan produk-produk perkebunan dengan cara yang lebih modern," katanya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Bunex 2024, Prayudi Syamsuri mengungkapkan, Bunex 2024 telah berhasil menyelenggarakan acara dengan total pendukung 133 booth, yang terdiri dari 60 booth UMKM dan 73 booth dari perusahaan perkebunan dan lembaga pendukung lainnya, dengan total pengunjung mencapai lebih dari 15.268 pengunjung. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk perkebunan serta meningkatkan akses pasar bagi produk-produk tersebut.
Bunex 2024 mencatat total transaksi langsung kurang lebih sebesar Rp 2,32 miliar dengan potensi transaksi dari para buyer mencapai Rp 367,2 miliar . Penandatanganan 11 MoU dengan nilai mencapai Rp 3,1 triliun. "Ini menjadi pencapaian penting dalam rangkaian kegiatan expo ini,” ujar Prayudi.
Prayudi juga mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan mutu, nilai tambah, serta daya saing produk perkebunan Indonesia. Dari berbagai pencapaian ini, para UMKM mengapresiasi Kementan dan BPDPKS karena merasakan langsung dampak positif dari terselanggaranya Bunex ini.
Salah satu highlight dari expo ini adalah diperkenalkannya teknologi Biodiesel B50, yang diharapkan dapat mendukung program ketahanan energi. "Semoga segala upaya yang kita laksanakan dalam Bunex ini dapat terus memberikan kontribusi, baik saat ini maupun di masa depan, untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia," ujar Prayudi.
Selain itu, sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi terhadap kontribusi para stakeholder, UMKM, serta pelaku usaha di industri perkebunan, diberikan berbagai penghargaan yang mencerminkan dedikasi dan usaha mereka. Melalui penghargaan ini, diharapkan dapat memotivasi dan menghargai kontribusi mereka yang berperan penting dalam kesuksesan acara dan pengembangan usaha.