TABLOIDSINARTANI.COM, Jambi---Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) mendukung upaya penguatan kelembagaan UMKM sawit untuk membangun desa mandiri pangan dan energi. Salah dukungannya dengan menggelar Workshop Penguatan Kelembagaan UKMK Sawit: Mendorong Kemandirian Pangan dan Energi bersama Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) dan Sawit Center Indonesia.
Dari kegiatan workshop yang diikuti 40 orang (peserta petani sawit) dari Muara Jambi, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, dan Batanghari. Dengan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dari Badan Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi (Sugeng Mulyono dan Fergutson Nainggolan), Sekretaris Satgas Halal/Pengawas Halal Provinsi Jambi, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi (Dr.Hj. Nurcahaya, S.Ag, M.Pd.I), dan masih ada lagi narasumber lainnya.
Dihadiri berbagai pihak antara lain BPDPKS, Dinas Pertanian, Bapeltan Jambi, perwakilan perusahaan PT Bahari Gembira Ria, PT Anso Duo Sawit. Dalam pelaksanaan workshop, ada beberapa materi yang disampaikan antara lain Peran BPDPKS terhadap akselerasi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) dan penguatan kelembagaan, administrasi dan seterusnya.
Sementara itu dari Dinas Koperasi menyampaikan materi peran UKMK dalam industri sawit (peluang dan tantangan). Ada juga praktik pembuatan sarana peningkatan produksi kelapa sawit, pengelolaan produk dan sertifikasi halal, praktik aplikasi program UKMK untuk mendapatkan dana BPDPKS. Untuk menjalin kebersamaan diadakan outbond.
Direktur AKPY, Dr. Sri Gunawan, SP, MP, IPU, menyampaikan latar belakang Workshop Penguatan Kelembagaan UKMK Sawit: Mendorong Kemandirian Pangan dan Energi. “Kenapa diadakan di Jambi? Sebab di wilayah ini ada lahan kebun sawit dengan luas 1.134.640 ha, selain itu, banyak mahasiswa AKPY - STIPER, dan kegiatan AKPY - STIPER banyak diadakan di Jambi sejak 2016. Maka, perlu diadakan kembali secara berkala dan berkelanjutan,” ujarnya saat sambutan, beberapa waktu lalu.
Sedangkan tujuan dari workshop ungkap Sri Gunawan, untuk penguatan kelembagaan UKMK, Koperasi, KUD, kelompok Tani, khususnya dalam membangun organisasi, admistrasi, keuangan dan legalitas. ”Kami juga berharap nantinya muncul wirausahawan baru, UKMK di daerah sentra sawit,” katanya.
Tujuan lainnya adalah mewujudkan desa mandiri pangan dan energi, meningkatkan produktivitas kelapa sawit, kualitas, kuantitas dan kemitraan dengan perusahaan menjadi kuat. ”Tak kalah penting yaitu petani UKMK dapat mengakses program BPDPKS seperti PSR, Sarpras, ISPO dan Kemitraan,” ujarnya.
Sri Gunawan berharap kegiatan ini menjadi salah satu upaya menjawab berbagai tantangan di antaranya; kemandirian pangan (produktivitas menurun dan mengendalikan HPT) dan kemandirian energi. “Harapannya, petani dapat memberdayakan daerahnya untuk mandiri pangan dan energi, memanfaatkan lahan pekarangan non sawit, tidak tergantung dengan luar daerah. Selain itu, kelembagaan UKMK sehat dan mandiri, serta dapat mengakses program BPDPKS, dalam rangka mewujudkan masyarakat mandiri pangan dan energi,” tuturnya.
Sebagai informasi, pada 2020 lalu AKPY meluncuran Program Pendampingan Penguatan Kelembagaan Desa Sawit Mandiri Pangan dan Energi Berbasis UKMK. Dengan melibatkan beberapa pihak antara lain melibatkan beberapa pihak di antaranya, LPPM AKPY - Stiper, Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bungo dan Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dan bermitra dengan Sawit Center Indonesia, dan didukung BPDPKS.
Pada tahun yang sama, juga mengadakan workshop atau lokakarya Pendampingan Penguatan Kelembagaan Desa Sawit Mandiri Pangan dan Energi Berbasis UKMK, dengan dukungan BPDPKS. Pada kesempatan itu, peserta lokakarya diarahkan untuk membuat demplot dengan memanfaatkan lahan pekarangan seluas 25mx30m untuk tanaman pangan. Demplot lainnya dengan membudidayakan Lemon California sebanyak 100 bibit dan jambu kristal 50 bibit, yang bibitnya didatangkan dari Jawa.