TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Petani kelapa di berbagai daerah tengah menikmati masa panen yang manis, bukan hanya karena hasil yang melimpah, tetapi juga karena harga kelapa bulat yang meroket di pasar.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa lonjakan harga ini membawa angin segar bagi kehidupan petani.

Tak hanya menambah penghasilan, kenaikan harga ini juga membuka peluang besar untuk memperbaiki kesejahteraan mereka secara menyeluruh.

“Alhamdulillah, petani bahagia karena harga kelapa bulat naik. Ini hikmah luar biasa. Produksi kita juga tinggi, bahkan nomor dua dunia,” ujar Mentan Amran dalam konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis (17/4).

Pemerintah pun tak tinggal diam. Melalui berbagai program strategis seperti rehabilitasi, replanting, dan perluasan lahan tanam, Kementerian Pertanian terus mendorong peningkatan produktivitas kelapa.

Tujuannya jelas: memperkuat daya saing global sekaligus menyejahterakan petani.

“Bapak Presiden sudah perintahkan untuk bergerak cepat. Kita fokus rehab, replanting, tanam lahan baru, dan pemeliharaan yang baik agar produktivitas meningkat,” lanjutnya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kelapa Indonesia pada 2024 mencapai 2,89 juta ton, mayoritas berasal dari petani rakyat.

Komoditas ini pun masuk dalam daftar 10 produk perkebunan strategis yang kini menjadi prioritas utama pembangunan sektor perkebunan nasional.

“Kelapa termasuk komoditas yang permintaannya tinggi di pasar dunia. Selain kelapa, ada kakao, pala, sawit, dan lainnya. Ini semua kita dorong untuk ekspor agar devisa meningkat dan impor bisa ditekan,” jelas Mentan.

Tak hanya menggencarkan program di tingkat pusat, Kementerian Pertanian juga aktif menjalin kolaborasi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha.

Tujuannya untuk mempercepat transformasi pertanian dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama produk perkebunan global.

“Sampaikan kepada semua, berilah ruang bagi petani untuk sejahtera. Ini mewakili harapan petani dan industri kelapa kita,” pungkas Mentan Amran.