Tanaman Kopi
TABLOIDSINARTANI.COM, Osaka ---- Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia (KAPPI) kembali menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem kopi yang kuat dan berkelanjutan.
Tahun ini, KAPPI aktif tampil di berbagai panggung strategis, mulai dari Jambore Penyuluh Jawa Barat, World Expo 2025 di Osaka, hingga program pemberdayaan petani kopi di Lampung.
Di Jambore Penyuluh Jawa Barat yang digelar 28-30 April 2025, KAPPI hadir sebagai mitra strategis dan berbagi langsung praktik-praktik terbaik kepada lebih dari 3.000 penyuluh dan petani kopi.
Fokus mereka tak hanya soal teknik budidaya, tapi juga mencakup peningkatan produktivitas, akses terhadap teknologi, hingga perluasan pasar.
Semua demi memperkuat komunitas kopi Indonesia dari akar rumput.
Tak hanya di dalam negeri, KAPPI juga membawa harum nama Indonesia ke kancah internasional. Di World Expo 2025 Osaka, KAPPI tampil sebagai official coffee partner dengan memperkenalkan tiga varian kopi premium khas Nusantara: Mandheling, Toraja, dan Bali Kintamani.
Lewat setiap cangkir kopi yang disajikan, KAPPI tak hanya memamerkan rasa, tapi juga mengangkat cerita keberlanjutan, kekayaan budaya, dan semangat inovasi para petani lokal.
Di tingkat tapak, KAPPI menggandeng Koperasi Fine Robusta dalam program Apresiasi Petani Kopi Robusta (APKR) Idi Lampung.
Program ini menjadi ajang pengakuan bagi para petani yang berinovasi dan meningkatkan produktivitas kebun mereka.
Dua kategori utama menjadi sorotan yaitu Inovator Robusta bagi petani pencipta klon baru kopi robusta, dan Pelopor Produktivitas bagi mereka yang berhasil mencapai panen 3 ton per hektar per tahun, sekaligus aktif membina sesama petani.
"Kami percaya bahwa pemberdayaan petani dan diplomasi kopi global adalah dua sisi dari perjuangan yang sama," ujar Roby Wibisono, perwakilan KAPPI.
Ian menambahkan KAPPI hadir untuk menjembatani cita rasa kopi Indonesia dengan nilai-nilai luhur dan inovasi yang lahir dari tangan para petani kita.
Sebagai lembaga nirlaba, KAPPI terus melangkah dengan riset terapan, pendampingan komunitas, hingga penyelenggaraan forum edukatif—semua demi satu tujuan: menjadikan kopi Indonesia tidak hanya mendunia, tapi juga membanggakan.