Sabtu, 19 April 2025


RI Tawarkan Investasi Sawit ke Turki

25 Peb 2014, 15:33 WIBEditor : Julianto

Pemerintah Indonesia tawarkan pelaku usaha Turki untuk berinvestasi di perkebunan kelapa sawit. Investasi nantinya diarahkan ke lahan degradasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca akibat deforestasi.

Setidaknya ada tujuh provinsi yang potensial untuk pengembangan investasi kelapa sawit yakni, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,  Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian, Emilia Harahap mengatakan, difokuskannya perkebunan di lahan degradasi sebagai upaya mengoptimalkan penggunaan kawasan hutan yang sedang dan telah dilakukan perusahaan besar swasta (PBS).

”Dampak positif lainnya adalah meningkatkan hasil dan kualitas kelapa sawit bahkan mendapat tempat hingga dikenal ke seluruh dunia,” katanya saat Pertemuan Kerjasama Promosi dan Pengenalan Produk Pertanian Indonesia – Turki di Jakarta, Rabu (18/2).

Pertemuan ini bertujuan untuk mempromosikan peluang kerjasama dan pengenalan produk pertanian Indonesia kepada pelaku usaha dari Turki. Hadir pada pertemuan tersebut delegasi KBRI Ankara yang dipimpin Duta Besar Rl di Ankara - Turki serta pengusaha kelapa sawit dari Turki.

Emilia mengatakan, Kementerian Pertanian juga sudah menyiapkan secara intensif program pengembangan industri hilir kelapa sawit. Lokasi investasi industri hilir kelapa sawit di Indonesia antara lain berada di Sei Mangkei (Provinsi Sumatera Utara), Dumai (Provinsi Riau), Maloy (Provinsi Kalimantan Timur) dan Malinu (Provinsi Kalimantan Utara).

Industri hilir kelapa sawit diharapkan mampu menyumbang untuk berbagai produk seperti margarin, sabun dan lain-lain. Dengan demikian mampu memberikan nilai tambah dan devisa bagi negara ketimbang sebatas ekspor minyak sawit mentah. ”Pengembangan industri hilir ini, juga dapat menyerap tenaga kerja yang besar,” ujarnya.

Kelapa sawit merupakan produk ekspor utama Indonesia. Bahkan Indonesia menempati peringkat pertama produsen kelapa sawit dunia dengan total produksi sebesar 31 juta ton pada tahun 2013. Sedangkan peringkat kedua ditempati Malaysia sebanyak 19,2 juta ton dan posisi ketiga Thailand sebesar 2,1 juta ton.

Pada tahun 2012, Indonesia memiliki luas lahan kelapa sawit sebesar 9.074.621 ha. Terbesar berada di Riau seluas 1.926.859 ha (21%), Sumatera Utara sebesar 1.183.278 ha (13%) dan Kalimantan Tengah sebesar 1.015.321 ha (11%).

Produktivitas kelapa sawit Indonesia tahun 2012 sebesar 3,57 ton/ha, produktivitas tertinggi berada di Lampung sebesar 4,62 ton/ha (23%), Sumatera Utara sebesar 4,15 ton/ha (21%) dan Riau 3,95 ton/ha (19%).

Total produksi kelapa sawit tahun 2012 sebanyak 23,52 juta ton, sumbangan terbesar berasal dari Riau sebesar 5,84 juta ton (25%), Sumatera Utara 4,14 juta ton (18%), Sumatera Selatan 2,24 juta ton (10%), Kalimantan Tengah 2,18 juta ton (9%) dan Jambi sebesar 1,71 juta ton (7%).

Emilia berharap, pertemuan ini dapat dimanfaatkan asosiasi, perusahaan, pelaku usaha Indonesia, terutama produsen minyak sawit untuk dapat peluang hubungan bisnis dengan pelaku usaha/calon buyer dari Turki. Saat ini volume perdagangan Indonesia dan Turki surplus 1,6 miliar dolar AS.

Dari total volume perdagangan kedua negara mencapai 2,2 miliar dolar AS, nilai ekspor Indonesia ke Turki mencapai 1,9 miliar dolar AS dan impor senilai 300 juta dolar AS. Volume perdagangan itu meningkat 500 juta dolar AS dibanding tahun sebelumnya, yang hanya 1,7 miliar dolar AS.

Terkait perdagangan kelapa sawit, Turki merupakan negara tujuan ekspor minyak sawit nomor 15 dengan volume sebesar 297.056.683 kg dan nilai 212,7 juta dolar AS. Dengan demikian masih terbuka peluang perdagangan kelapa sawit Indonesia ke Turki. Bahkan negara tersebut sangat potensial sebagai mitra dagang Indonesia. Yul

Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066

Editor : Julianto

BERITA TERKAIT
Edisi Terakhir Sinar Tani
Copyright @ Tabloid Sinar Tani 2018