Bagi petani di lahan gambut, tanaman gaharu menjadi bagian dari usaha tani dan tabungan. Namun kerap milik petani terserang penyakit. Kini ada cara untuk mencegah penyakit pada tanaman gaharu.
Bagaimana caranya? Heru Waluyo, seorang agen penyedia mikroba mempunyai trik untuk membantu petani yakni dengan menginfus pohon gaharu dengan mikroba. Uji coba dilakukan di kebun milik Khaerudin yang terletak di Handil Panenga, Desa Jabiren, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Pohon gaharu di lahan gambut ditanam sejak 2008. Setelah hampir enam tahun, rata-rata keliling batang pada ketinggian 130 cm di atas tanah mencapai 29,2-40,7 cm. Dengan luas areal hampir dua hektar, Khaerudin memiliki lima ratus pohon gaharu.
Guna membantu petani, Heru melakukan sistem bagi hasil antara petani dan penyedia mikroba dengan pembagian 60% dan 40%. Petani menanggung biaya operasional Rp 50 ribu per pohon untuk wilayah Jabiren yang diinfus mikroba.
Pohon gaharu lahan gambut di kebun Khairudin umumnya bercabang. Ini karena tidak diatur pertumbuhan cabang-cabangnya sejak awal tanam. Dari pohon yang diinfus sebanyak 24,2% bercabang tunggal, 45,5% bercabang dua, 27,3% bercabang tiga dan 3% bercabang lima. Panen pohon gaharu yang telah diinfus menunggu waktu sekitar satu tahun kedepan.
Proses Infus
Heru mengatakan, bahan-bahan yang diperlukan dalam menginfus pohon gaharu antara lain, cairan mikroba, selang kecil, tutup botol air mineral, botol air mineral ukuran 600 ml atau 1.500 ml, tali rafia, tanah liat, bor listrik dengan ukuran mata 8 inci. “Untuk menginfus juga perlu genset atau pembangkit listrik yang dapat dibawa ke kebun. Jangan lupa buat label untuk menandai pohon gaharu,” katanya.
Tahapan penginfusan pohon gaharu antara lain, pertama, memilih pohon gaharu yang memiliki diameter batang minimal 15 cm. Kedua, memotong salah satu akar yang berukuran besar. Jika pohon gaharu memiliki ukuran besar maka akar yang dipotong bisa dua buah.
Ketiga lanjut Heru, memotong cabang atau dahan hingga semampunya dengan parang. Keempat, mencacah permukaan batang gaharu secara acak dari bawah hingga semampunya dengan parang atau melukai secara ringan. Kelima, bor batang gaharu hingga mata bor masuk ke dalam batang gaharu dengan sudut mata bor masuk ke dalam dengan kemiringan kurang lebih 15-45 derajat.
Keenam, siapkan tutup botol air mineral yang telah dilubangi dan dipasang selang plastik kecil sepanjang 30 cm. Masukkan ujung selang sekitar 3-5 cm ke dalam tutup botol dan dilem plastik. Masukkan selang pada bagian panjang yang telah terpasang tutup potol ke batang gaharu yang telah berlubang bekas pengeboran.
Ketujuh, siapkan cairan mikroba yang akan diinfuskan ke dalam botol air mineral. Jika batang memiliki diameter kecil gunakan ukuran 600 ml. Namun jika batang gaharu relatif besar, maka gunakan ukuran botol 1.500 ml yang terisi penuh cairan mikroba.
Kedelapan, masukkan bagian selang yang pendek ke botol air mineral berisi cairan mikroba dan tutup secara rapat. Kesembilan, pasang botol infus mikroba di atas lubang dengan mengikatnya secara kuat sehingga cairan mikroba dapat turun mengalir melalui selang ke lubang batang gaharu. “Langkah terakhir tutup lubang batang gaharu yang telah dimasuki selang infus dengan tanah liat, tekan kuat agar air infus mikroba tidak bocor,” kata Heru. Anang Firmansyah/BPTP Kalteng
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto