Potensi kemiri sunan patut dilirik sebagai bahan bakar alternatif. Namun jangan sampai nasib tanaman ini sama dengan pendahulunya yakni tanaman jarak pagar. Tanpa adanya kejelasan pasar, pengembangan tanaman jarak pagar akhirnya tidak jelas.
Saat ini Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri (Balittri) masih melakukan observasi dan penelitian terhadap tanaman kemiri Sunan. Penelitian tersebut untuk menentukan tanaman terpilih yang nanti bisa ditetapkan sebagai blok penghasil tinggi.
Melihat potensi dan prospek kemiri sunan, perlu penanganan yang jelas. Tidak hanya pada kegiatan pada sektor hulu seperti kegiatan budidaya, tapi sudah dipikirkan bagaimana kelak hasil produksi mendapat tempat di pasar dengan harga yang memadai. Artinya, rancangan pengelolaan sektor hilir perlu juga diperhatikan.
Harapan ini jangan sampai seperti pengembangan jarak pagar. Meski, pemerintah sejak tahun 2006 telah mengembangkan jarak pagar sebagai tanaman penghasil BBN. Namun hingga kini perkembangan dan kelanjutannya tidak jelas. Apalagi di satu sisi, produktifitas jarak pagar juga masih rendah belum memenuhi target pasokan untuk diolah menjadi BBN dalam skala industri, sehingga kurang mendapat apresiasi dari masyarakat.
Sementara itu kemiri sunan merupakan salah satu jenis tanaman yang mempunyai sifat-sifat yang sangat khas dan istimewa. Namun hingga kini upaya budidayanya belum mendapat perhatian yang sungguh-sungguh, baik dari pemerintah, pengusaha maupun masyarakat.
Kendala lain pengembangan tanaman kemiri sunan adalah puncak berbuahnya pada umur sebelas tahun dengan produktivitas biji 50-300 kg/pohon/tahun (sesuai umur). Dengan demikian perlu waktu yang lama untuk mendapatkan hasil. Untuk menyiasati dapat ditanaman tanaman sela diantara tanaman kemiri sunan.
Pemasaran menjadi faktor kunci bagi pengembangan kemiri sunan. Kasus jarak pagar menjadi pengalaman berharga. Tanpa pasar yang jelas membuat pengembangan jarak pagar akhirnya terhenti. Karena itu petani akan bersemangat menanam kemiri sunan jika pemasarannya jelas.
Keunggulan lainnya kemiri sunan adalah tingkat produktifitas dan rendemen minyak kasar yang tinggi, tidak bersaing dengan kebutuhan untuk pangan, biji dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu produk samping (byproduct) yang berupa kulit buah (husk), cangkang (shell) dan bungkil (cake) dapat diproses menjadi pupuk organik dan biogas.
Namun potensi tersebut belum banyak diketahui dan dimanfaatkan. Dengan demikian masih perlu waktu mensosialisasikan. Lebih penting lagi perlu kesinkronisasian dari para pengambil kebijakan pembangunan pertanian.
Ratima S
Untuk berlangganan Tabloid Sinar Tani Edisi Cetak SMS / Telepon ke 081317575066
Editor : Julianto