TABLOIDSINARTANI.COM, Jakarta --- Produk pangan yang melimpah, namun tidak dijaga dalam penyimpanannya maka akan menurunkan mutu produksi. Karena itu, hama gudang harus diwaspadai sedini mungkin, karena dapat berkembang biak dengan cepat. BASF Indonesia memiliki produk insektisida untuk mencegah hama gudang yakni Fendona® 15 SC.
Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan dalam satu tahun tidak kurang dari 10% tanaman pangan dunia hancur oleh hama gudang. Tercatat, di dunia terdapat lebih dari 200 jenis serangga menyerang dan menghancurkan tanaman dan pangan.
Technical dan Marketing BASF Indonesia, Murdiyanto mengatakan hama gudang menjadi ancaman yang serius bagi pelaku agribisnis. Dirinya mencontohkan, serangan hama gudang bisa meledak setiap saat jika tidak ada pengendalian yang serius dari pengelolanya. “Dari satu pasang hama saja, bisa menjadi 450 telur hama dan seperti deret hitung, bisa mencapai ribuan,” ujarnya.
Karena itu, BASF Indonesia sebagai perusahaan Agrochemical ternama di dunia mengutamakan produksi produk-produk yang relatif aman terhadap target sasaran dan lingkungan, mengeluarkan insektisida hama gudang dengan nama Fendona® 15 SC.
“Fendona® 15 SC ini merupakan insektisida berbentuk cairan, berwarna putih susu sehingga bisa dilarutkan dengan air. Pengaplikasiannya dengan penyemprotan. Dengan kandungan bahan aktif Alpha cypermethrine 15g/L,” ungkapnya.
Lebih lanjut Murdiyanto menjelaskan, kandungan bahan aktif Alpha-Cypermethrin yang dikembangkan team Peneliti BASF Pest Control Solutions dan menjadi insektisida berbasis Alfa pertama untuk industri pengendalian hama/ pest control.
Dengan spektrum luas/ broad spectrum, Fendona® 15 SC sangat efektf mengendalikan hama tipe merayap dan terbang seperti rayap, semut merah, nyamuk, bahkan insektisida ini menargetkan hama Tribolium sp. yang dikenal dengan nama kumbang tepung/kutu tepung dan Sitophilus sp. (SPI) atau lebih dikenal dengan kutu jagung.
Kandungan bahan aktif dari Fendona® 15 SC ini bekerja dengan mengganggu sistem saraf serangga. Akibatnya, serangga yang terkena menunjukkan gerakan yang tidak terkoordinasi, imobilitas dan akhirnya mengalami kematian.
Keunggulan
Murdiyanto menjelaskan, dibandingkan dengan insektisida hama gudang sejenis, Fendona® 15 SC tidak menyebabkan perubahan warna dan tidak meninggalkan bau pada komoditas yang disimpan. “Produk ini tidak presisten karena bisa terurai oleh pencucian, suhu, dan panas matahari. Sehingga pengguna tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Saat disemprotkan, dengan formulasi dosis rendah produk ini bisa cepat mengendalikan hama dengan cepat yakni dibawah waktu 1 jam. Mempunyai efek pengusir serangga/ insect repellent dan menciptakan penghalang terhadap hama. Sehingga, produk tersebut dapat digunakan secara luas di perumahan, gudang bahan makanan, kandang hewan, tempat komersial dan bangunan umum seperti rumah sakit, hotel dan restoran sekalipun. Fendona® 15 SC juga direkomendasikan HACCP dan WHOPES.
“Dengan bahan aktif mikrokristalin padat pada suhu kamar akan mudah menyerap pada permukaan seperti bata dan semen. Bahkan memberikan aktivitas residual hingga 3 bulan. Artinya minimal kita menyemprotkan 3 bulan sekali,” tambah Murdiyanto.
Selain itu, Fendona sangat mudah larut dalam air dengan potensi kelaruran rendah yakni 0,01 mg/liter. Dengan demikian, produk tersebut dapat disemprotkan langsung pada permukaan karung, lantai, dinding dan gudang secara bersamaan. “Saya sarankan jangan menyemprotkan ke makanan langsung,” ujarnya.
Bagaimana cara pengaplikasian Fendona® 15 SC?Cek selanjutnya